PENAJAM - Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Abdul Gafur Mas’ud menyerahkan sepenuhnya kepada Presiden Joko Widodo dalam menentukan kepala Badan Otorita Ibu Kota Negara (IKN). Karena, hal tersebut memang hak progratif presiden. Sebanyak empat calon kepala Badan Ototita IKN yakni mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama atau Ahok, Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dan direktur Utama Wijaya Karya (Wika) Tumiyana.
“Saya yakin bapak presiden sudah mengetahui karakter setiap kepualauan, setiap suku. Karena beliau sering blusukan. Jadi, kita mempercayakan kepada bapak presiden dalam menentukan kepala Badan Otorita. Beliu pasti memikirkan dan menimbang orang yang betul-betul kompten menjabat kepala Badan Otorita,” kata bupati pada media ini.
Dengan ditetapkannya Kecamatan Sepaku, PPU dan Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara (Kukar) sebagai ibu kota baru pengganti Jakarta, Abdul Gafur Mas’ud berharap kepada pemerintah pusat cepat merealisasikan pembangunan infrastruktur.
“Harapan kami, bagaimana pembangunan lebih cepat direalisasikan. Kami di Pemkab PPU, yang terpenting pembangunan nyata dulu. Karena pemindahan IKN akan menciptakan pemerataan pembangunan. Karena, kita lihat selama ini di Indonesia Timur masih terjadi ketimpangan pembangunan di bandingkan wilayah barat,” ujarnya.
Pemkab dan masyarakat PPU mendukung sepenuhnya pemindahan ibu kota negara. Bupati mengungkapkan, dirinya telah beberapa kali turun ke beberapa kelurahan/desa untuk bertemu dengan warga yang telah berdomisili di daerah ini sebelum PPU terbentuk menjadi daerah otonom.
“Kami beberapa kali turun ke masyarakat secara langsung. Saya menanyakan langsung ke warga yang tinggal di PPU sebelum ada pemekaran. Bahwa mereka sangat bersyukur dengan adanya keputusan pemindahan IKN. Jadi, yang setuju bukan hanya instansi pemerintah daerah saja,” ujarnya. (kad/rus)