PENAJAM - Sebanyak 49.088 unit rumah berpenghuni di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) telah terdata. Pemkab PPU melakukan pendantaan jumlah rumah berpenghuni di daerah ini dalam rangka penyaluran kebutuhan pokok atau sembako kepada warga pada saat kebijakan pembatasan dan pengetatan pengawasan keluar masuk orang dan barang.
“Kita sudah menghimpun data rumah yang berpenghuni di PPU. Jumlahnya sekira 49.088 rumah. Itulah penerima layanan kebutuhan dasar sembako dalam rangka pencegahan Covid-19,” kata Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setkab PPU Ahmad Usman pada media ini, Jumat kemarin (3/4).
Ia menekankan, pemerintah daerah tetap menyediakan cadangan sembako jika ada warga yang terlewatkan dalam pendataan. “Kalau ada rumah berpenghuni luput dari pendataan, kita ada cadangan disiapkan,” ujarnya.
Ada lima jenis kebutuhan pokok yang akan diberikan kepada masing-masing rumah yakni, beras 10 Kg, gulas pasir 2 Kg, mie instans dua dus, telur satu piring dan minyak goreng satu liter. Ahmad Usman menyatakan, pada awalnya direncanakan tiga kaleng sarden dan vitamin C. Namun, kedua item ini diganti dengan minyak goreng satu liter. Karena pasokan ikan sarden dan vitamin C di pasar tidak memadai.
“Ikan sarden dan vitamin C itu sulit didapatkan. Jadi, diganti minyak goreng satu liter. Paket sembako yang diberikan per rumah ini, nilainya sekira Rp 400 ribu,” uangkapnya.
Pembagian sembako dalam rangka penerapan kebijakan pembatasan dan pengetatan pengawasan. Ketika kebijakan diberlakukan, maka ruang gerak masyarakat akan dibatasi. “Kebijakan ini akan diberlakukan setelah kebutuhan sembako sudah tersedia semua dan APD (alat pelindung diri) tenaga medis sudah datang,” ujarnya.
Rencana awal, pemerintah daerah memperkirakan kebutuhan anggaran sebesar Rp 26 miliar untuk pemenuhan sembako dengan hitungan 56.247 kepala keluarga (KK). Namun, pembagian sembako ini tidak berdasarkan KK, tapi per rumah.
“Kita hitung per rumah, jadi kebutuhan anggarannnya agak turun sedikit. Kemungkinan kebutuhan anggaran sembaki hanya Rp 24 sampai Rp 25 miliar,” tandasnya. (kad/ono)