BALIKPAPAN - Pemkot Balikpapan menyepakati untuk melakukan pemangkasan sejumlah anggaran fisik yang akan dialihkan kepada pembiayaan penanganan covid-19. Ini disampaikan Wali Kota Balikpapan HM Rizal Effendi SE. Menurutnya ada sejumlah sistem anggaran yang akan dialihkan untuk penanggulangan virus corona.
Ada beberapa pos yang akan dialihkan, dan ini bisa mencapai kisaran Rp 50 miliar. Pemkot saat ini sedang melakukan kajian untuk alokasi anggaran, termasuk pada proyek yang ditunda pelaksanaannya lantaran tidak mendesak. "Karena kan proyek-proyek tertentu bisa dilanjutkan pada tahun berikutnya," sebutnya.
Lebih lanjut selain anggaran fisik, sejumlah anggaran lainnya juga dipangkas seperti anggaran perjalanan dinas DPRD Balikpapan yang dan sisa anggaran hibah Pilkada Kota Balikpapan yang belum dicairkan.
Sementara itu Ketua DPRD Balikpapan Abdulloh SSos mengatakan, DPRD mendukung penuh Pemerintah Kota Balikpapan untuk menghentikan sementara sejumlah kegiatan dewan untuk mendukung rencana penanggulangan bencana covid-19.
Selain itu, DPRD Balikpapan juga sudah memberikan batas waktu kepada masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk mengumpulkan data program yang akan dilaksanakan pada tahun 2020 ini. Data ini dipergunakan untuk menghitung potensi rasionalisasi anggaran untuk mencukupi kekurangan dalam penanganan bencana virus corona di Kota Balikpapan.
"Jadi proyek yang ada bukan dihentikan tapi ditunda, untuk mencari potensi anggaran yang dapat digunakan untuk penanganan covid-19. Kita beri waktu kepada OPD yang ada di Pemkot Balikpapan mulai Senin nanti, sudah mengumpulkan datanya untuk dibahas," kata Abdulloh.
Ia menjelaskan, DPRD Kota Balikpapan sudah menyusun agenda rapat bersama Pemerintah Kota Balikpapan untuk melakukan sejumlah revisi terhadap APBD Kota Balikpapan 2020 yang telah ditetapkan sebesar Rp2,7 triliun.
Dalam melakukan rasionalisasi anggaran, DPRD Balikpapan akan mempertimbangkan sejumlah aspek dengan memperhatikan program yang akan dilaksanakan oleh OPD, apakah mendesak atau tidak. Apabila dirasakan tidak mendesak, maka proyek yang telah dianggarkan akan direvisi untuk ditunda pelaksanaannya dan anggaran yang ada akan dipergunakan untuk penanganan covid-19.
"Kami pukul rata-rata dalam melakukan rasionalisasi, kita melibatkan dari masing-masing item yang dianggarkan, kita akan lakukan rasionalisasi secara parsial,” tandasnya. (cha/ono)