Warga Tolak Rusunawa Dijadikan Karantina ODP dan PDP Corona

- Jumat, 10 April 2020 | 13:55 WIB
TIDAK SETUJU: Warga RT 25, Kelurahan Penajam menolak ODP dikarantina di Rusunawa. Warga meminta pemerintah daerah mengkarantina ODP di lokasi yang jauh di permukiman warga.
TIDAK SETUJU: Warga RT 25, Kelurahan Penajam menolak ODP dikarantina di Rusunawa. Warga meminta pemerintah daerah mengkarantina ODP di lokasi yang jauh di permukiman warga.

PENAJAM - Warga RT 25, Kelurahan Penajam, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) menolak rumah susun sewa (rusunawa) dijadikan pusat karantina orang dalam pemantauan (ODP) terkait virus corona atau covid-19.

Warga setempat menyatakan penolakannya karena lokasi karantina dinilai terlalu dekat dengan permukiman. Warga yang dekat dengan rusunawa takut tertular virus corona. Bahkan pintu masuk rusunawa yang berlokasi di belakang Terminal Penajam, Jalan Provinsi Km 1 sempat diblokade oleh warga dengan menggunakan material batu dan kayu.

Nanda salah satu warga menyatakan, tidak setuju ODP dikarantina di rusunawa. Karena, rumahnya berada di samping pintu masuk gedung yang dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tersebut.

“Jelas kami takutlah kalau ODP dikarantina di sini (rusunawa, Red.). Kita tahu sendiri corona, penyebarannya bagaimna. Apalagi rumah saya dan orangtua saya paling dekat. Ibu saya punya penyakit diabetes, kan paling rawan. Sebagai anak berbakti, saya ingin ibu saya jauh (dari virus corona),” kata Nanda pada media ini.

Ibu tiga anak ini juga mempertanyakan penempatan karantina ODP di lingkungan tempat tinggalnya. Menurutnya, masih ada bangunan milik pemerintah yang lain tak berdampingan dengan permukiman warga untuk dijadikan karantina ODP. Salah satunya, RSP Sepaku dan perumahan peternakan Trunen, Sepaku.

“Kenapa harus di sini. Seharusnya karantina ODP, tempatnya jauh dari permukiman. Bukannya kami tidak punya perikemanusiaan. Mungkin orang luar bilang kita ini apa, tapi coba mereka dekat sini. Kita tidak tahu yang ODP utau positif atau negatif. itupun tes-nya tidak keluar dalam satu hari,” terangnya.

Selain itu, saluran drainase juga dikhawatirkan oleh warga. Karena, pembuangan air dari Rusunawa tersebut terkoneksi dengan drainese yang ada di depan rumah warga.

“Kita juga khawatirkan pembuangan air dari Rusunawa, kan sambung dengan drainesi yang dekat rumah,” ujarnya. Ketua RT 25, Kelurahan Penajam Jojo mengatakan, warganya tidak setuju ODP dikarantina di Rusunawa. “Intinya, saya pribadi dan warga tidak ada yang setuju. Khawatir akan terdampak. Karena virus ini kan tidak nampak. Intinya warga setempat tidak setuju,” terangnya. (kad/ono)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Penerimaan Polri Ada Jalur Kompetensi

Jumat, 19 April 2024 | 14:00 WIB

Warga Balikpapan Diimbau Waspada DBD

Jumat, 19 April 2024 | 13:30 WIB

Kubar Mulai Terapkan QR Code pada Pembelian BBM

Jumat, 19 April 2024 | 13:00 WIB

Jatah Perbaikan Jalan Belum Jelas

Jumat, 19 April 2024 | 12:30 WIB

Manajemen Mal Dianggap Abaikan Keselamatan

Jumat, 19 April 2024 | 08:25 WIB

Korban Diseruduk Mobil Meninggal Dunia

Jumat, 19 April 2024 | 08:24 WIB

Mulai Sesak..!! 60 Ribu Pendatang Serbu Balikpapan

Jumat, 19 April 2024 | 08:19 WIB
X