34 Petugas Medis Terindikasi Positif Berdasarkan Rapid Test, Puskesmas Long Ikis Ditutup

- Sabtu, 2 Mei 2020 | 16:59 WIB
TUTUP PELAYANAN: Puskesmas Long Ikis ditutup dan dijadikan tempat isolasi 34 petugas medis yang terindikasi positif corona berdasarkan rapid test. Diana Astuti, dokter puskesmas yang ikut menjalani karantina mandiri di Puskesmas Long Ikis.
TUTUP PELAYANAN: Puskesmas Long Ikis ditutup dan dijadikan tempat isolasi 34 petugas medis yang terindikasi positif corona berdasarkan rapid test. Diana Astuti, dokter puskesmas yang ikut menjalani karantina mandiri di Puskesmas Long Ikis.

TANA PASER - Kabar mengejutkan,  sebanyak 34 tenaga kesehatan di Puskesmas Long Ikis Kabupaten Paser terindikasi terkena virus corona karena berdasarkan  rapid test atau tes cepat, hasilnya positif. Melihat kondisi yang mengkhawatirkan itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Paser Amir Faisol SKm MKes langsung menutup Puskesmas Long Ikis terhitung mulai Jumat 1 Mei 2020 sampai waktu yang tidak bisa ditentukan.

Puskesmas Long Ikis ditutup untuk pelayanan rawat inap dan rawat jalan, sekaligus digunakan untuk ruang isolasi 34 petugas medis tersebut. Salah satu dokter yang juga dikarantina di Puskesmas Long Ikis yaitu dr Diana Astuti membenarkan bahwa ada rapid test yang hasilnya positif untuk tenaga medis di Puskesmas Long Ikis. "Namun ditanyakan kronologisnya dulu karena  belum bisa dipastikan. Karena kita semua punya potensi infeksius," kata Diana Astuti kepada Paser Pos.

Karena hampir separuh dari tenaga medis ikut terkontaminasi, Dinas Kesehatan Kabupaten Paser meminta agar mereka melakukan karantina mandiri di Puskesmas Long Ikis. "Jadi untuk sementara pelayanan Puskesmas Long Ikis ditutup dan dialihkan ke Puskesmas terdekat," ujar Diana.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Paser Amir Faisol uang juga Ketua Gugus Tugas Covid-19 mengatakan, saat ini yang diperlukan adalah perhatian pemerintah agar penanganan covid-19 benar-benar serius. Salah satunya adalah meminta agar Pemkab Paser  mempercepat pengadaan PCR (Polymerase Chain Reaction).  "Kami meminta agar ada PCR secepatnya, jadi tidak menunggu hasil lab dari Surabaya. Karena jika mengikuti hasil lab Surabaya, prosesnya lama. Sedangkan penyebaran virus corona sangat masif,” ujarnya. 

Untuk diketahui, pemeriksaan rapid test belum akurat. Selanjutnya pemeriksaan menggunakan sampel lendir yang diambil dari dalam hidung maupun tenggorokan. Orang dengan hasil rapid testnya positif harus menjalani pemeriksaan lanjutan, yaitu pemeriksaan swab tenggorokan atau hidung. Pemeriksaan ini dinilai lebih akurat sebagai patokan diagnosis.

Sebab, virus corona akan menempel di hidung atau tenggorokan bagian dalam, saat masuk ke tubuh. Sampel lendir yang diambil dengan metode swab nantinya akan diperiksa menggunakan metode PCR (Polymerase Chain Reaction). Hasil akhir dari pemeriksaan ini, nantinya akan benar-benar memperlihatkan apabila ada virus SARS-COV2 (penyebab Covid-19) di tubuh seseorang. Dan saat ini, pemeriksaan swab masih di Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Surabaya yang harus antre dan menunggu lama.

Amir Faisol menegaskan, justru yang perlu diantisipasi adalah penyebaran melalui orang yang tanpa gejala (OTG) seperti yang dialami perawat dan dokter. "Jadi harap kami agar pemerintah bisa bergerak cepat dalam penanganan corona dengan membantu percepatan pengadaan PCR," harapnya.

Ditambahkan dia, rapid test hasilnya tidak pasti, kalau menunggu lama hasil swabnya, menimbulkan kekhawatiran yang sangat besar. 
Dia kembali meminta kepada masyarakat agar mengikuti imbauan pemerintah yakni sering cuci tangan, menjaga jarak dan di rumah saja. "Tentunya juga pemerintah juga harus memperhatikan ekonomi masyarakat kita, karena kondisi ekonomi saat ini tidak stabil," imbuhnya.

Diingatkan juga oleh Amir Faisol, setelah pulang dari kerja atau dari luar jangan langsung kontak dengan keluarga. Pertama tiba di rumah adalah langsung lepas pakaian, lalu  direndam. Kemudian bersihkan badan dengan sabun untuk mencegah virus yang tidak terlihat oleh mata.

"Itu adalah langkah antisipatif kita semua, agar kalian yang ada di luar saat ini dan kami yang dikarantina saat ini sama-sama menjaga dari potensi penularan," tutupnya. (bp-1/ono)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Arus Balik Lewat Laut di Samarinda Menurun

Selasa, 16 April 2024 | 18:07 WIB

Drainase di Jalan Juanda Dikerjakan Bertahap

Selasa, 16 April 2024 | 18:00 WIB

Rp 11 M untuk Perbaikan Jalan Sungai Buntu

Selasa, 16 April 2024 | 17:15 WIB

Arus Balik Lewat Laut di Samarinda Menurun

Selasa, 16 April 2024 | 17:00 WIB

Di Kutai Barat, Pertalite Lebih Mahal dari Pertamax

Selasa, 16 April 2024 | 16:30 WIB

BKPSDM Balikpapan Pantau Hari Pertama Kerja

Selasa, 16 April 2024 | 15:00 WIB

Tim Respons Brimob Padamkan Karhutla

Selasa, 16 April 2024 | 12:15 WIB

Tabrak Truk, Pengemudi Motor di Bontang Meninggal

Selasa, 16 April 2024 | 09:04 WIB
X