Jumlah daftar pasien yang terkonfirmasi positif di Kota Balikpapan diperkirakan akan meningkat tajam seiring dengan akan dioperasikannya laboratorium Polymerase Chain Reaction (PCR).
Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Balikpapan mengatakan, ada kemungkinan jumlah kasus terjadi dengan pengoperasian alat PCR Covid-19.
Menurutnya, berdasarkan hasil studi yang dilakukan Universitas Hasanuddin, dengan jumlah kasus di Kota Balikpapan yang saat ini mencapai 38 orang yang terkonfirmasi positif, diperkirakan jumlah kasus yang sebenarnya bisa mencapai 800 kasus.
Hal ini diperkirakan akan terungkap setelah Kota Balikpapan mulai mengoperasikan alat PCR yang saat ini sudah tiba di Rumah Sakit Pertamina Balikpapan (RSPB). Karena pemeriksaan bisa lebih cepat, hasil pemeriksaan pasien dapat diketahui dalam satu atau dua hari. Jadi pasien tidak perlu juga lama-lama dirawat di rumah sakit.
“Mudah-mudahan dengan PCR ini kita bisa mengetahui angka-angka kasusnya, kalau memang tidak naik ya tidak naik gitu, karena hasil prediksi dari para ahli kita belum mencapai puncaknya,” katanya ketika diwawancarai wartawan.
Ia menjelaskan, bahwa selama ini pihaknya menghitung secara real potensi penyebaran virus Corona, karena masih tergantung pada hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Surabaya, yang membutuhkan waktu hingga 2 minggu.
“Selama ini penambahan ada sekitar 2 hari sekali kita umumkan, itu belum menunjukkan angka real, karena itu ada hasil pemeriksaan pasien dua minggu yang lalu,” jelasnya.
Untuk mengantisipasi kemungkinan lonjakan jumlah kasus yang terjadi, pihaknya juga meminta agar proses renovasi terhadap Asrama Haji Batakan dapat segera diselesaikan, sehingga dapat segera difungsikan sebagai rumah sakit darurat.
“Saya sudah tanda tangani suratnya, dan minta agar pembangunan rumah sakit darurat dapat segera diselesaikan di Asrama Haji Balikpapan, yang mengerjakan itu RSKD, ” terangnya.(MAULANA/KPFM)