Harga Bawang Merah Merangkak Naik

- Senin, 11 Mei 2020 | 12:47 WIB
Penjual bawang di pasar Klandasan, Balikpapan.
Penjual bawang di pasar Klandasan, Balikpapan.

Harga bawang merah terus merangkak naik dan semakin tak terbendung. Adanya isu seputar menipisnya pasokan di pasaran hingga kelangkaan bibit bawang merah jadi pemicu kenaikan harga komoditas ini. Memasuki pertengahan bulan Ramadan harga bawang merah melonjak. Harga bumbu dapur favorit tersebut dibanderol berkisar Rp 40.000 - 50.000 ribu per kilogram (kg), di sejumlah pasar tradisional, salah satunya di Pasar Pandansari, Balikpapan Barat.

Salah satu pedagang bawang Erik Setiawan mengakui, jika kenaikan harga bawang merah merata di seluruh pasar tradisional, bahkan sebagian pembeli mengatakan bahwa di pasar ini (Pandansari) harganya lebih murah dari pasar lainnya.

"Bawang merah masih terus tinggi sekarang sudah dijual berkisar Rp 40.000 sampai Rp 50.000 ribu per kilo. Itupun tidak semua di seluruh pasar," ujar Erik. 
Erik mengatakan, lonjakan bawang merah bisa disebabkan karena terjadinya gagal panen akibat banjir dan rusaknya stok disinyalir jadi pemicu menipisnya stok bawang merah di pasaran. Di sisi lain harga bawang merah yang terus melambung juga diwarnai dengan kabar kelangkaan bibit bawang merah di kalangan petani.

"Sebab, kenaikan harga bawang seharusnya dapat diantisipasi mengingat sejumlah sentra wilayah penghasil bawang mengalami penurunan produksi," terangnya.

Selain itu, pemerintah juga kurang memperhatikan pendataan distribusi bawang merah. Imbasnya sejumlah pedagang di daerah ada yang mengalami surplus dan minus akan bumbu dapur favorit tersebut. Andai saja koordinasi tersebut dilakukan secara maksimal sebelum ramadan, harga tentu dapat di tekan. Sebab, saat bulan puasa kebutuhan masyarakat akan bahan pangan semakin meningkat.

Sementara itu, menurutnya bawang merah di pasar tradisional, kenaikan bawang merah disebabkan oleh berkurangnya pasokan dari wilayah sentra bawang seperti Sulawesi dan daerah lainnya. Bahkan, lonjakan harga bawang merah menyebabkan turunnya pendapatan usaha, setelah mayoritas konsumen mengurangi jumlah pembelian bawang merah.

"Paling tinggi bawang merah sekarang udah Rp 50.000 per kilogram. Pendapatan pasti turun, kan yang beli kan pada berkurang karena harga mahal," keluhnya.

Dia pun berharap pemerintah serta dinas terkait segera mencari solusi untuk menekan harga jual bawang merah yang kian meroket. Imbasnya daya beli masyarakat akan bawang merah kembali meningkat sehingga aktivitas penjualan bumbu dapur favorit tersebut kembali normal. (may/san)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Harga Bahan Pokok di Balangan Stabil

Rabu, 24 April 2024 | 15:50 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB

Di Berau Beli Pertalite Kini Pakai QR Code

Sabtu, 20 April 2024 | 15:45 WIB

Kutai Timur Pasok Pisang Rebus ke Jepang

Sabtu, 20 April 2024 | 15:15 WIB

Pengusaha Kuliner Dilema, Harga Bapok Makin Naik

Sabtu, 20 April 2024 | 15:00 WIB
X