Imbas Corona, Kendaraan Melintas di Tol Balsam Turun Drastis

- Minggu, 31 Mei 2020 | 11:04 WIB
JALUR PENGHUBUNG: Akses jalan tol Balikpapan-Samarinda yang juga minim dilintasi kendaraan selama masa pandemi covid-19.
JALUR PENGHUBUNG: Akses jalan tol Balikpapan-Samarinda yang juga minim dilintasi kendaraan selama masa pandemi covid-19.

 BALIKPAPAN - Keberadaan warga yang memanfaatkan ruas Tol Balikpapan-Samarinda (Balsam) yang baru diresmikan Presiden Joko Widodo akhir tahun 2019 lalu menurun signifikan di tengah pandemi Covid-19.

Direktur Teknik PT Jasa Marga Balikpapan Samarinda (JBS), Edy Nugroho mengatakan bahwa selama pandemi Covid-19, jumlah kendaraan anjlok hingga 60 persen dibandingkan sebelum ada wabah. “Justru selama Covid-19 trafiknya turun jauh. Kendaraan yang lewat paling cuma 3 ribu sehari. Tidak ada peningkatan yang signifikan meskipun Lebaran,” ujar Edy Nugroho.

Edy menjelaskan, bahwa pengendara yang melewati tol pertama di Kalimantan ini baik dari Balikpapan atau Samarinda jumlahnya sama. “Karena jumlah trafiknya pun sama, kita hanya siapkan tim satgas untuk memantau sesuai protokol Covid-19. Kami tempatkan di rest area dan setiap gate,” jelasnya.

Lanjut Edy, bahwa Tol Balikpapan-Samarinda belum dioperasikan sepenuhnya pada saat Lebaran. Masih ada beberapa ruas tol di seksi I dan V yang belum rampung. “Kemungkinan semua ruas baru akan selesai 100 persen pada bulan Juli,” ucapnya.

Untuk diketahui, Tol Balsam resmi dibuka dan beroperasi pada Desember 2019. Proyek tersebut termasuk Proyek Strategis Nasional (PSN) di bawah PT Jasa Marga melalui anak usahanya, yaitu PT Jasa Marga Balikpapan Samarinda (JBS). Terdapat pembagian lima seksi ruas jalan tol di wilayah tersebut. Seksi 1 mulai dari km 13 hingga Samboja (22 km), seksi 2 mulai dari Samboja hingga Muara Jawa (30 km), seksi 3 mulai dari Muara Jawa hingga Palaran (17 km), seksi 4 mulai dari Palaran hingga Jembatan Mahkota (17 km) dan seksi 5 mulai dari km 13 hingga Manggar (11 km).

Adapun sebelum tol ini dibangun jarak tempuh dari Samarinda ke Balikpapan 121 km. Perlu nyali tinggi dalam menempuh perjalanan antara kedua kota tersebut, terlebih lagi jika perjalanan di tempuh pada malam hari. Perjalanan yang ditempuh harus melewati hutan lebat, dan kawasan yang cukup dikenal di wilayah itu adalah Bukit Soeharto. Banyak kisah mistis yang kerap terdengar bagi sebagian warga yang berada di daerah tersebut, juga bagi pengendara yang kerap melintas. Melewati Bukit Soeharto, berarti siap menempuh lintasan yang berkelok, sepi serta memiliki dua lajur jalan yang tidak terlalu lebar. (dan/rus)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Arus Mudik Laut di Samarinda Belum Meningkat

Jumat, 29 Maret 2024 | 20:00 WIB

Bendungan Marangkayu Sudah Lama Dinanti Warga

Jumat, 29 Maret 2024 | 16:45 WIB
X