PENAJAM - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) rencana akan mengoperasikan Rumah Sakit Pratama (RSP) Sepaku setelah wabah virus corona atau covid-19 berakhir. Rencana pengoperasiannya telah beberapa kali ditunda. Awalnya, akan dioperasikan pada akhir 2019, namun diundur hingga Maret 2020.
Kepala Dinkes PPU dr Arnold Wayong mengatakan, pemerintah daerah kembali menunda pengoperasiannya dengan alasan tenaga medis yang lolos CPNS 2018 sedang menjalani pelatihan dasar (Latsar) di Islamic Center PPU pada 20 Januari-11 April. Latsar tenaga medis yang akan ditempatkan di RSP Sepaku belum selesai datang wabah virus corona. Imbasnya, latsar sempat dihentikan sementara untuk mencegah penyebaran virus corona.
“Waktu itu saya ketemu bupati dan menyarankan agar ditunda pengoperasiannya. Karena, tenaga medis waktu itu ikut latsar. Setelah latsar baru dioperasikan, tapi datang lagi wabah corona,” kata Arnold Wayong pada media ini, kemarin.
Secara umum, RSPD yang berlokasi di Desa Tengin Baru, Kecamatan Sepaku telah siap dioperasikan. Rumah sakit tipe D ini telah dilengkapi alat kesehatan. “Alatnya sudah ada dan siap dioperasikan. Yang namanya rumah sakit baru, tentu masih banyak kekurangannya. Itu akan dilengkapi sambil berjalan nantinya. Saat ini juga jalan menuju rumah sakit juga tengah diperbaiki oleh UPT Kecamatan Sepaku. Supaya saat rumah sakit dioperasikan, akses jalan sudah bisa dilalui,” ujar dia.
Tenaga medis yang direkrut pada saat penerimaan CPNS 2018, kata Arnold Wayong, untuk sementara diperbantukan di puskesmas. Mereka akan dipindahkan setelah rumah sakit pratama difungsikan. “Awal-awal covid-19, tenaga medis ada juga ditugaskan di rumah sakit untuk membantu penanganan. Tetapi, saat ini mereka telah digeser ke puskesmas,” bebernya.
Diketahui, RSP Sepaku telah rampung pembangunannya pada 2017. Pemkab PPU mendapatkan dana alokasi khusus (DAK) sebesar Rp 8,3 miliar dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk pembangunan rumah sakit tipe D. (kad/ono)
