Pertanyakan Paket Sembako, Pansus Covid-19 Agendakan Panggil Dinsos

- Kamis, 25 Juni 2020 | 10:09 WIB
PENGAWASAN: Untuk mengawasi anggaran yang digunakan dalam penanganan Covid, DPRD berencana akan Dinsos soal bantuan jaring pengaman sosial warga terdampak.
PENGAWASAN: Untuk mengawasi anggaran yang digunakan dalam penanganan Covid, DPRD berencana akan Dinsos soal bantuan jaring pengaman sosial warga terdampak.

BALIKPAPAN - Dalam penanganan Covid-19 di Kota Balikpapan, Pemkot menganggarkan sekitar Rp 136 miliar. Anggaran tersebut diambil dari program refocusing APBD Kota Balikpapan 2020.

Ketua Panitia Khusus (Pansus) Covid-19 DPRD Kota Balikpapan Syukri Wahid menyarankan, agar seluruh pengadaan yang dilaksanakan untuk penanganan Covid-19 dilaksanakan melalui mekanisme lelang. Hal itu dilakukan untuk menghindari persoalan hukum yang terjadi dalam penggunaan anggaran Covid-19.

“Kami juga ingatkan kepada Pemkot Balikpapan bahwa jangan karena peraturan pemerintah yang memperbolehkan penunjukan langsung, jadi merasa kebal pidana. Kita lebih baik jaga-jaga dari sekarang,” ujar Syukri Wahid ketika diwawancarai Balikpapan Pos, baru-baru ini.

Ia menambahkan, Pansus Covid-19 DPRD Kota Balikpapan saat ini sudah menerima laporan penggunaan anggaran tahap pertama untuk penanganan Covid-19 dari Pemkot Balikpapan. Hingga saat ini, dari Rp 136 miliar anggaran yang disediakan melalui program refocusing APBD Kota Balikpapan 2020, baru sekitar 30 persen atau sekitar Rp 40 miliar yang sudah dipergunakan.

“Anggaran tersebut paling banyak terserap untuk pengadaan rapid test,” akunya.

Belum maksimalnya penyerapan anggaran tersebut, karena ada beberapa kegiatan yang dibatalkan pelaksanaannya. Salah satunya adalah anggaran untuk memberikan insentif kepada tenaga medis sebesar Rp 21 miliar.

“Penggunaan anggaran insentif kepada tenaga medis batal dipergunakan karena alokasi anggaran sudah dibiayai Pemerintah Pusat melalui APBN. Selain itu, alokasi anggaran yang batal dilaksanakan adalah pengadaan masker untuk dibagikan kepada masyarakat senilai Rp1,6 miliar,” jelasnya.

Syukri menjelaskan, khusus untuk anggaran jaringan pengaman sosial yang dialokasikan oleh Pemerintah Kota Balikpapan, hingga tahap dua pendistribusian telah terserap sebesar Rp 21 miliar dari Rp 76 miliar anggaran yang disediakan.

“Kami fokus untuk anggaran jaring pengaman sosial terkait standar pendataannya dan rekanan yang mengadakan itu, karena memang ada perbedaan standar harga antara penyedia satu sama penyedia yang lain berkaitan uang dan jasa distribusi. Yang pasti kami pastikan bahwa anggaran yang sudah disampaikan kemarin ke DPRD itu harus tepat sasaran dan sesuai penggunaannya,” harapnya.

Pihaknya juga akan mengagendakan untuk memanggil Dinas Sosial (Dinsos) Kota Balikpapan untuk dimintai keterangan terkait pengadaan paket sembako dalam program jaring pengaman sosial bagi warga terdampak Covid-19.

“Kemungkinan ada beberapa kegiatan atau item yang tidak dilaksanakan akan menjadi Silpa dan kelebihan anggaran itu akan dikembalikan ke kas daerah,” tutupnya. (dan/rus)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

“Kado” untuk Gubernur dan Wagub Mendatang

Sabtu, 20 April 2024 | 14:45 WIB

PKL Tunggu Renovasi Zonasi Lapak Pasar Pandansari

Sabtu, 20 April 2024 | 11:30 WIB

Kapolres PPU dan KPUD Bahas Persiapan Pilkada 2024

Sabtu, 20 April 2024 | 09:46 WIB

Penerimaan Polri Ada Jalur Kompetensi

Jumat, 19 April 2024 | 14:00 WIB

Warga Balikpapan Diimbau Waspada DBD

Jumat, 19 April 2024 | 13:30 WIB

Kubar Mulai Terapkan QR Code pada Pembelian BBM

Jumat, 19 April 2024 | 13:00 WIB
X