Masih Berbahaya, Pasalnya Pedagang Pasar Sepinggan Banyak Mangkir Rapid Test

- Minggu, 9 Agustus 2020 | 11:01 WIB
PASRAH: Para pedagang Pasar Sepinggan menjalani rapid test. Namun tak sedikit yang mangkir. Seiring kegiatan rapid test, sebagian besar lapak di pasar tersebut memilih tutup.
PASRAH: Para pedagang Pasar Sepinggan menjalani rapid test. Namun tak sedikit yang mangkir. Seiring kegiatan rapid test, sebagian besar lapak di pasar tersebut memilih tutup.

BALIKPAPAN - Rapid test massal kembali digelar Pemerintah Kota Balikpapan dengan menyasar pedagang dan petugas keamanan di Pasar Sepinggan, Kamis (6/8). Sebanyak 500 alat rapid test disiapkan. Ini untuk menindaklanjuti langkah tracking atas ditemukannya dua pedagang Pasar Sepinggan yang terkonfirmasi positif.

Dalam kegiatan tersebut, sekira 20 petugas pemeriksa diterjunkan oleh Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan. Sebagian pedagang terlihat lebih antusias dari beberapa test massal yang dilakukan pemerintah kota sebelumnya. Slamet Riyadi (34) salah satunya. Pedagang ikan yang setiap harinya berjualan di pasar ini mengaku tak takut dengan pemeriksaan ini. Dia justru mendukung karena sempat khawatir atas informasi tentang adanya pedagang positif.

"Yang jelas dengan ini kita jadi tahu status kita dulu. Dan memang saya tidak jualan hari ini (kemarin,Red.) karena hujan," ujar Slamet. Dirinya memilih untuk ikut rapid test demi memastikan terbebas dari virus asal Wuhan tersebut. Namun diakuinya tak sedikit juga pedagang yang memilih untuk libur berjualan karena takut.

"Kalau yang pada tutup itu memang katanya pada takut. Katanya rapid test dicolok hidungnya atau apalah, makanya pada tutup," sambungnya.

Senada dengan Slamet, seorang pedagang sayur yang berjualan di dalam pasar, Mamik (60) juga mengaku tak takut mengikuti rapid test massal. Dia tidak tahu kalau ada  pedagang di sana yang positif Covid-19.

"Soal informasi ada yang positif saya malah tidak tahu, baru dengar ini. Tapi nanti suami dan anak bakal nyusul ikut periksa. Mereka masih jualan di dalam (pasar) sekarang," terang Mamik.

Meski begitu, hingga pukul 11.00 Wita baru sekira puluhan pedagang saja yang mendaftarkan diri untuk mengikuti rapid test. Justru kebanyakan pedagang banyak yang memilih menutup lapaknya dikarenakan takut. Mereka yang tutup kebanyakan yang berjualan di depan pasar.

Dari kegiatan rapid test massal ini, rupanya hanya 110 pedagang saja yang mengikuti. Padahal 500 alat rapid test telah disiapkan pemerintah kota. Terkait hal ini, Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, dr.Andi Sri Juliarty mengatakan, dari 110 yang menjalani rapid test, ternyata 9 reaktif.

"Tadi ada rapid test di Sepinggan. Interpretasi hasil rapid test kita tidak menggunakan istilah positif, melainkan reaktif. Reaktif belum tentu positif," jelas Andi Sri.

Dia pun menerangkan, pemkot lebih memilih rapid test daripada swab dikarenakan melihat respons pedagang sebelumnya. Dari pengalaman beberapa pasar yang ada, kebanyakan pedagang takut dalam melakukan test usap pangkal hidung dan tenggorokan itu.

"Tapi memang kalau dari awal kita sudah lakukan swab, tingkat partisipasinya kurang. Maka kita coba seperti dulu lagi, rapid test," tuturnya.Adapun langkah berikutnya apabila hasil dinyatakan reaktif, maka akan dilanjutkan pemeriksaan menggunakan alat uji lain. Jika dinyatakan reaktif lagi, maka akan langsung dilakukan swab.

"Rapid test juga ini sekarang berbeda, hanya sekali saja jika reaktif nanti kita akan langsung ambil," pungkasnya. (cha/cal)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Stadion Batakan Segera Dilengkapi Lapangan Latihan

Selasa, 23 April 2024 | 13:22 WIB

BPKAD Proses Hibah Lahan Perum Bumi Sempaja

Selasa, 23 April 2024 | 10:00 WIB

SIC Bersedia Biayai Waterfront City

Selasa, 23 April 2024 | 08:30 WIB

Lima SPBU di Kutai Barat Wajibkan QR Barcode

Senin, 22 April 2024 | 20:00 WIB

SIC Bersedia Biayai Waterfront City

Senin, 22 April 2024 | 16:00 WIB

Pemilik Rumah dan Ruko di Paser Diimbau Punya Apar

Senin, 22 April 2024 | 12:30 WIB

Panitia Seleksi Penerimaan Polri Disumpah

Senin, 22 April 2024 | 10:45 WIB

Infrastruktur Prioritas di Sambera Baru

Senin, 22 April 2024 | 08:41 WIB
X