Mal Sudah Buka, Tapi Daya Beli Masyarakat Masih Rendah

- Sabtu, 15 Agustus 2020 | 12:03 WIB
Salah satu mal di Balikpapan. Kunjungan masyarakat ke mal masih rendah. Ini disebabkan daya beli masyarakat yang juga turun karena pandemi.
Salah satu mal di Balikpapan. Kunjungan masyarakat ke mal masih rendah. Ini disebabkan daya beli masyarakat yang juga turun karena pandemi.

BALIKPAPAN - Tatanan kehidupan normal yang baru atau new normal telah diterapkan sejumlah daerah di Indonesia. Kebijakan ini diambil pemerintah pusat sebagai upaya untuk memulihkan kembali roda perekonomian akibat covid-19.

Pelonggaran kebijakan pada era new normal ini, rupanya belum mampu mendongkrak tingkat kunjungan atau okupansi masyarakat ke mal. Tidak terkecuali di Balikpapan. Pusat perbelanjaan yang ada terlihat tidak ramai.

Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Perbelanjaan Indonesia (APPBI) Kaltim, Aries Adriyanto membenarkan hal tersebut. Sejak mal dibuka, okupansi pengunjung mal belum mengalami kenaikan signifikan. "Pengunjung yang datang belum naik-naik juga. Saat video conference dengan APPBI se-Indonesia, semua sama kok. Masih di 30 persen, Jakarta juga sama," katanya.

Saat ini, lanjutnya, kondisi semua pusat perbelanjaan masih berat. Hal ini lantaran transaksi yang belum juga membaik akibat kondisi masyarakat yang masih dilematis. "Kalau keluar kena penyakit, kalau enggak keluar kelaparan," ujarnya. Selain itu, cukup banyaknya masyarakat yang mengalami pemutusan hubungan kerja. Hal ini tentu berdampak pada daya beli masyarakat.

"Itu tidak bisa kita elak. PHK cukup banyak, sehingga daya beli masyarakat juga turun," ungkap pria yang juga general manager Plaza Balikpapan ini. Kekhawatiran masyarakat juga cukup tinggi. Apalagi, kini pasien positif di Balikpapan semakin meningkat. "Mayoritas masyarakat ragu-ragu mau keluar atau di rumah saja," ujarnya.

Okupansi pengunjung mal saat ini adalah sebesar 30 persen. Angka ini mengalami kenaikan jika dibandingkan awal-awal covid-19, yang mana persentasenya hanya 10 persen. "Namun, durasi di mal tidak lebih dari satu jam. Kalau dulu ‘kan bisa dua atau tiga jam. Dulu ke toko buku itu masih mampir makan, belanja. Kalau sekarang kalau ke toko buku, ya ke toko buku saja," pungkasnya. (dia/pri)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Anggaran Subsidi BBM Terancam Bengkak

Selasa, 16 April 2024 | 18:30 WIB

Pasokan Gas Melon Ditambah 14,4 Juta Tabung

Selasa, 16 April 2024 | 17:25 WIB

Desa Wisata Pela Semakin Dikenal

Selasa, 16 April 2024 | 11:50 WIB

Pekerjaan Rumah Gubernur Kaltim

Selasa, 16 April 2024 | 09:51 WIB

Usulkan Budi Daya Madu Kelulut dan Tata Boga

Selasa, 16 April 2024 | 09:02 WIB

Di Balikpapan, Kunjungan ke Mal Naik 23 Persen

Senin, 15 April 2024 | 17:45 WIB

Libur Lebaran, Okupansi Hotel di Kaltim Meningkat

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB

Supaya Aman, Membeli Properti pun Ada Caranya

Senin, 15 April 2024 | 10:30 WIB
X