Telat Bayar Listrik, Meteran Dicabut, PLN : Petugas Kami Sering Dikejar Pakai Parang

- Jumat, 28 Agustus 2020 | 11:09 WIB
DIBONGKAR: Meteran listrik milik warga dibongkar.
DIBONGKAR: Meteran listrik milik warga dibongkar.

 BALIKPAPAN- Masyarakat dibuat heboh dengan adanya tindakan pencabutan meteran listrik warga secara tiba-tiba lantaran pelanggan telat melakukan pembayaran hanya dalam waktu 6 hari saja.

Kejadian ini dialami salah seorang warga bernama Mukmin Azis yang tinggal di kawasan Sepaku, Kelurahan Margasari, Balikpapan Barat, Rabu (26/8) lalu. Dimana rumah Mukmin yang lama kosong dan jarang ditinggali olehnya itu mendadak didatangi petugas dan meteran listriknya dibongkar.

Pria yang kerap disapa Mino ini pun terkejut saat mendengar dari tetangganya bahwa meterannya dicabut. Rupanya Mino telat membayar listrik sekira enam hari dengan nominal Rp 60 ribu. Padahal Mino mengaku telah melakukan pembayaran tersebut termasuk dendanya. Namun petugas dianggap terlalu cepat melakukan pencabutan meteran listriknya.

"Saya ini memang nggak tinggal di situ, setiap hari paling cuma pakai satu atau dua mata lampu saja untuk menerangi rumah. Saya akui telat bayar, tapi kok langsung dicabut begitu. Paling tidak kan diputus sementara kah listriknya, atau apa gitu, nggak langsung main cabut begini," kesalnya.

Dari informasi yang didapat setelah Mino menanyakan kepada pihak PLN, bahwa dirinya memang tengah dipantau alias ditandai petugas lantaran terlalu sering telat bayar setiap bulannya. Padahal meski telat bayar, Mino tetap membayar termasuk dendanya.

"Ya saya tahu saya telat bayar, tapi kan nggak sampai berbulan-bulan telatnya. Paling lama sekitar seminggu, habis itu saya bayar sama dendanya. Saya fair saja. Tapi kok kali ini langsung dicabut tanpa kompromi," tandasnya.

Kejadian yang dialami Mino viral di media sosial. Warganet pun juga mencurahkan hal yang sama yang dialami Mino. Dimana warga menilai petugas PLN sangat arogan dalam melakukan penindakan ataupun penagihan. Pencabutan dilakukan tanpa konfirmasi ke pemilik rumah baik lisan maupun surat teguran.

"Kemarin saya telat semingguan juga, mentang-mentang orangtua saya di rumah sendirian, terus dibentak-bentak. Macam telat berbulan-bulan," ujar salah satu akun bernama Fendy.

Warganet lainnya juga mengeluhkan hal yang sama, dimana petugas PLN melakukan pencabutan tanpa koordinasi terlebih dahulu. Bahkan salah seorang warganet bernama Henny mengaku sudah membayar setiap bulannya namun meteran listriknya tetap dicabut.

"Sama kayak di rumah saya di Kebun Sayur, tiba-tiba saja hilang meteran, padahal tiap bulan dibayar biar rumah kosong. Dan sekarang mau bayar nggak bisa, keterangan selalu sudah dibayar, padahal belum bayar. Saya juga nggak dapat info kalau akan dicabut. Biasanya kalau ada apa-apa, dikasih tahu tetangga, ini nggak sama sekali," beber Henny.

Sementara itu, Manager Unit Layanan Pelanggan (ULP) PLN Balikpapan Utara, Putut Handoko mengatakan, memang saat ini telah diberlakukan aturan pemutusan listrik atau pembongkaran meteran bila telat membayar meskipun hanya satu hari. Namun pihaknya melakukan pembongkaran tersebut melihat dari karakter pelanggannya. Dimana bila pelanggan tersebut sering telat bayar, maka meteran bakal dibongkar.

"Jadi itu tergantung karakter pelanggan kita. Jadi untuk eksekusinya tergantung karakter pelanggan," ucap Putut.

Dalam penerapannya, petugas PLN disebut-sebut sering dikejar parang oleh warga yang telat membayar ini. Padahal pihaknya telah melakukan pemberitahuan atau peringatan. Namun lagi-lagi banyak pelanggan yang terkadang ingkar janji untuk membayar atau bahkan emosi ketika didatangi petugas.

“Kan ada nih yang kalau ditagih pelanggannya bawa parang, petugas kita dikejar pakai parang. Ada juga yang janji-janji, ada juga pagar dikunci, jadi petugas kita nggak bisa masuk. Jadi petugas kita sudah hafal karakter masing-masing pelanggan karena sering ketemu. Jadi kalau ada yang nilai kami ini ekstrem, ya mohon maaf, kita melihat karakter seperti apa," jelasnya.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Arus Mudik Laut di Samarinda Belum Meningkat

Jumat, 29 Maret 2024 | 20:00 WIB

Bendungan Marangkayu Sudah Lama Dinanti Warga

Jumat, 29 Maret 2024 | 16:45 WIB
X