Covid-19 di Balikpapan Tak Kunjung Turun, Rumah Sakit Mulai Kewalahan Tampung Pasien

- Selasa, 1 September 2020 | 12:43 WIB
Rumah Sakit Kanudjoso Djatiwibowo, Balikpapan.
Rumah Sakit Kanudjoso Djatiwibowo, Balikpapan.

BALIKPAPAN – Penambahan kasus-kasus baru infeksi virus Corona atau Covid-19 yang terkonfirmasi positif di Kota Balikpapan masih terus bertambah setiap harinya. Mereka yang positif pun berasal dari berbagai latar belakang. Termasuk pada tenaga kesehatan, seperti dokter, perawat dan pekerja medis lainnya.

Menurut Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi, dengan terus bertambahnya kasus tersebut membuat rumah sakit kini over kapasitas. Sebab, jumlah pasien positif yang dirawat sudah 221 orang. Sementara kapasitas rumah sakit hanya 212 saja.

“Kapasitas rumah sakit hanya mampu menampung 212 pasien positif Covid-19. Namun jumlah pasien yang dirawat sudah mencapai 221 kasus. Sehingga kini over kapasitas. Saya mohon pengertian masyarakat untuk patuhi protokol kesehatan,” kata Rizal, Senin (31/8).

Menyikapi kondisi tersebut, lanjut Rizal, pihak rumah sakit akan melakukan prioritas. Artinya akan ada pasien yang penanganannya khusus.

“Nanti pihak rumah sakit melakukan prioritas. Kalau ada pasien yang perlu penangan khusus maka dilihat pasien mana yang dulu ditunda. Dilihat dalam kondisi saat itu,” ujar Rizal.

Orang nomor satu di lingkungan Pemkot Balikpapan itu pun meminta pengertian dari masyarakat, jika nantinya penanganan pasien ada yang ditunda. “Jadi Mohon pengertian masyarakat. Kalau ada penangannya yang dipercepat atau ditunda. Melihat kondisi,” ungkapnya.

Di tengah kondisi tersebut, rupanya penyebaran Covid-19 di lingkungan tenaga kesehatan saat ini cukup tinggi. Bahkan semakin meluas. Jumlahnya sudah sekitar 161 orang.

“Sekarang meluas dari tenaga medis ke tenaga kesehatan. Total di kami sudah 161 kasus,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan Andi Sri Juliarty.

Wanita yang akrab disapa Dio itu menjelaskan, tenaga kesehatan bukan hanya tenaga medis dokter maupun perawat. Tapi juga tenaga apotik atau apoteker, hingga tenaga administrasi di rumah sakit.

“Kami tidak mengatakan tenaga medis saja, tapi tenaga kesehatan karena sudah sangat meluas. Bukan hanya dokter perawat yang tertular, apoteker, tenaga administrasi sudah banyak yang tertular,” ucapnya.Fredy Janu/Kpfm

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X