Sejak Pandemi Corona, Kasus DBD Turun

- Kamis, 10 September 2020 | 11:30 WIB
Andi Sri J
Andi Sri J

 Sejak pandemi virus Corona atau Covid-19, angka kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Balikpapan terus mengalami penurunan. Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Andi Sri Juliarti mengatakan, di tengah pandemi Covid-19 yang terjadi, pihaknya tetap terus mewaspadai penyebaran kasus demam berdarah dengue (DBD).

“Di tengah pandemi Covid-19 ini, kita juga utamakan program kesehatan yang lainnya di antaranya adalah penanggulangan DBD, yaitu masuk di dalam indikator untuk dicapai targetnya pada RPJMD,” katanya. 

Menurutnya, berdasarkan data laporan perkembangan kasus DBD di Kota Balikpapan, hingga minggu ke 35 tahun 2020 ini, jumlah temuan kasus demam berdarah sudah mencapai 1.019 kasus, dengan jumlah korban meninggal dunia tercatat sebanyak 6 orang.

Jumlah tersebut masih lebih rendah dibandingkan kasus yang terjadi dalam periode yang sama di bulan Agustus 2019 yang sempat mencapai 2.841 kasus dengan jumlah kasus meninggal dunia sebanyak 12 orang . Berdasarkan laporan perkembangan data bulanan kasus DBD, hingga bulan Agustus 2020 ini, jumlah temuan kasus DBD tercatat mencapai 131 kasus.

“Paling tinggi adalah Kecamatan Balikpapan Utara di kawasan Kelurahan Batu Ampar dan Graha Indah. Tetapi ada juga jumlah yang banyak kita temukan di Kecamatan Balikpapan Timur di Kelurahan Manggar, dan Kecamatan Balikpapan Selatan itu di Kelurahan Sepinggan serta di Kecamatan Balikpapan Kota di daerah Kelurahan Klandasan,” jelasnya.

Ia meminta kepada masyarakat agar tetap mewaspadai bahaya ancaman penyebaran kasus demam berdarah di tengah pandemi Covid-19.

“Kami mengimbau seluruh masyarakat untuk juga waspada terhadap kasus demam berdarah sambil kita kebersihan lingkungan karena kondisi pandemi ini,” imbaunya

Di tengah keterbatasan akibat pandemi Covid-19, Dinas Kesehatan kesulitan menurunkan kadernya untuk mendatangi rumah-rumah warga untuk menjalankan program pemberantasan nyamuk demam berdarah.

Untuk itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar dapat membantu dengan selalu menjaga kebersihan lingkungan di sekitar tempat tinggal, agar tidak menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk demam berdarah.

“Kita bisa melibatkan anggota keluarga untuk memeriksa jentik di rumah dan lingkungan masing-masing, biasanya tugas ini memang dijalankan atau dibantu oleh kader, tetapi pada kondisi pandemi ini mungkin mereka sulit untuk ke rumah-rumah warga,” jelasnya.

Ia menerangkan kondisi cuaca hujan yang turun dalam beberapa pekan terakhir, sangat berpotensi meningkatkan perkembangbiakan nyamuk demam berdarah.

“Mohon untuk memberdayakan anggota terutama anak-anak yang lagi libur sekolah. Pakai senter saja kita sama-sama. Karena beberapa hari ini ada hujan. Ini juga berisiko jika air hujan tertampung pada wadah-wadah yang ada di lingkungan. Biasanya ban, botol-botol dan sebagainya tolong diperiksa semua, dibuang airnya,” jelasnya.(MAULANA/ KFPM)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X