Sedot Pertalite, Terminum, La Anton Muntah Darah lalu Meninggal

- Senin, 14 September 2020 | 13:11 WIB
PENJUAL BBM: La Anton, pedagang bensin eceran meregang nyawa setelah terminum BBM jenis pertalite saat hendak memindahkan dari jeriken ke botol.
PENJUAL BBM: La Anton, pedagang bensin eceran meregang nyawa setelah terminum BBM jenis pertalite saat hendak memindahkan dari jeriken ke botol.

BALIKPAPAN - Jangan pernah sekalipun mencoba menenggak bahan bakar minyak (BBM). Sebab, bisa saja berakhir sangat fatal. Seperti yang dialami La Anton (30), seorang pedagang bensin eceran di Jalan Ruhui Rahayu, Keluruhan Gunung Bahagia, Balikpapan Selatan ini mendadak tewas lantaran terminum BBM jenis pertalite pada Sabtu (12/9) sekira pukul 17.00 Wita.

Kejadian tersebut bermula saat La Anton hendak memindahkan BBM jenis pertalite dari dalam jeriken ke botol dengan menggunakan selang. Saat menyedot ujung selang agar BBM di jeriken mengalir ke botol, diduga Anton terminum BBM tersebut hingga akhirnya membuatnya batuk-batuk dan muntah.

"Saya lagi duduk di depan bengkel sini, terus lihat bapak itu pindahin bensin ke botol. Nggak lama dia batuk-batuk dan muntah darah. Terus dia minta tolong sama saya. Saya datang bawakan air minum," kata saksi bernama Ahyar Nico.

Meski diberi air minum, darah yang keluar cukup banyak hingga akhirnya korban terjatuh dengan posisi telungkup dan tidak sadarkan diri hingga akhirnya meninggal dunia.

"Saya langsung hubungi ketua RT dan menghubungi Polsek Balikpapan Selatan," ujarnya. Sontak kejadian tersebut menarik perhatian warga sekitar dan pengendara yang melintas. Area lokasi kejadian dijejali warga yang menonton. Petugas pun akhirnya tiba di lokasi kejadian dan melakukan pemeriksaan terhadap korban.

Kapolsek Balikpapan Selatan, Kompol Harun Purwoko mengatakan, berdasar keterangan dari sejumlah saksi bahwa benar korban memang saat itu tengah menyedot BBM. Hal ini dibuktikan dengan adanya jeriken berisi BBM jenis pertalite. "Iya korban memang penjual bensin eceran, baru 3 bulan dia berjualan di pinggir jalan itu," tutur Harun.

Sementara itu dari keterangan keluarga, La Anton sudah 10 tahun menderita penyakit TBC. Sehingga kuat kemungkinan korban meregang nyawa karena terminum BBM tersebut. Hanya saja pihaknya masih menunggu hasil visum medis.

"Menurut Keterangan dari keluarga bahwa korban selama hidup menderita penyakit TBC kurang lebih sudah 10 tahun. Korban sudah dibawa ke RSKD untuk diperiksa," pungkas Harun. (yad/cal)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X