BIKIN SUSAH AJA..!! Pengetap Kuasai SPBU di Balikpapan

- Kamis, 17 September 2020 | 12:37 WIB
BUTUH TINDAKAN: Sejumlah pengetap masih ramai di sejumlah SPBU di Balikpapan.
BUTUH TINDAKAN: Sejumlah pengetap masih ramai di sejumlah SPBU di Balikpapan.

BALIKPAPAN -  Upaya Pemerintah Kota Balikpapan untuk menertibkan para pengetap bahan bakar minyak (BBM) yang sering berada di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Balikpapan sepertinya sia-sia, bahkan hanya dianggap isapan jempol saja oleh para pengetap.

Pengamatan Balikpapan Pos, (15/9) pengetab masih bebas melakukan aksinya di sejumlah SPBU. Seperti di SPBU Kebun Sayur, SPBU Karang Anyar, dan SPBU Stalkuda terlihat para pengetap yang menggunakan sepeda motor Suzuki Thunder yang memiliki tempat penampungan BBM (tangki) cukup besar, bahkan ada juga mobil minibus ikut antre di SPBU khususnya di penjualan bahan bakar umum jenis premium.

Juheri warga Kebun Sayur mengaku, adanya pengetap jangan terus dibiarkan. Pemkot melalui OPD terkait harus bertindak. Pasalnya, sejak adanya pengetap, bahan bakar jenis premium cepat habis di SPBU. “Kasihan kami warga yang mau beli premium dua liter saja, harus menunggu lama, karena antrean dikuasai pengetap yang pakai motor besar,” ujar Juheri.

Selain itu, ulah para pengetap ini berisiko memicu terjadinya kebakaran di SPBU atau di lingkungan warga, akibat tidak safety ketika memindahkan BBM dari tangki motor ke penampungan yang ada di rumah untuk dijual kembali.

“Sudah banyak kita lihat di medsos banyak kendaraan pengetap terbakar, jangan sampai ini malah merugikan banyak pihak akibat ulah oknum pengetap,” imbuhnya.

Hal senada disampaikan Muhammad Ilham yang kebetulan mengisi BBM di SPBU di Karang Anyar. Dikatakan, kalau cuma kendaraan umum mungkin tidak ada masalah, tapi ini masalahnya pengetap yang lebih banyak antre di SPBU.

“Kalau angkot yang isi BBM premium kami tidak masalah, ini motor dan mobil pribadi ikut antre di jalur premium,” keluhnya.

Ilham pun meminta agar ada perhatian pemerintah atau aparat untuk menertibkan. Pasalnya, saat ditertibkan pengetap dengan tangki modifikasi banyak yang kabur. Akan tetapi setelah tidak ada penertiban, mereka kembali menjejali SPBU.

“Makanya kami berharap ada petugas yang selalu siaga mengawasi. Sebab mereka ini seperti ada mata-matanya. Kalau ada penertiban mereka hilang. Tetapi jika tidak ada petugas, penuh lagi,” tandasnya.

Sementara itu, Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi menyayangkan masih adanya pengetap di SPBU. Oleh karenanya, pihaknya akan berkoordinasi dengan PT Pertamina dan aparat kepolisian guna meningkatkan pengawasan terhadap kendaraan yang mengantre di SPBU.

“Pemkot akan berkoordinasi dengan PT Pertamina dan aparat kepolisian untuk menertibkan oknum yang mengetap BBM bersubsidi di SPBU. Yang dirugikan banyak pihak. Bukan Pertamina, tapi masyarakat penerima subsidi. Kita akan koordinasi dengan Pertamina untuk ambil langkah-langkah supaya tidak ada antrean terutama bagi pengetap,” ujar Rizal Effendi.

Pada 20 Juli lalu sebuah mobil terbakar di ruas Jalan Letjend Suprapto, kawasan Kebun Sayur Kecamatan Balikpapan Barat. Kejadian ini sempat menjadi perhatian dan membuat masyarakat sekitar panik. Terlebih kejadian tersebut tepat di tengah jalan raya. kobaran api menjilati semua sisi mobil jenis Daihatsu Sigra warna putih bernomor polisi KT 1335 LH itu. Petugas pemadam berupaya memadamkan, namun api malah makin membesar.

Seketika itu, warga yang menyaksikan kejadian tersebut sontak berhamburan melarikan diri ketakutan. Air bekas semprotan dari tangki pemadam yang mengalir di bahu jalan justru ikut terbakar.

Beruntung petugas pemadam kebakaran dari PT Pertamina dengan sigap bertindak cepat membantu para pemadam dari BPBD.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X