Karena Corona, Penumpang Kelotok Balikpapan-PPU Menurun Drastis

- Senin, 21 September 2020 | 10:30 WIB
PANTAU PENGUNJUNG : Salah satu petugas Dinas Perhubungan memberikan arahan ke masyarakat tentang protokol kesehatan di Pelabuhan Kelotok Kampung Baru Tengah.
PANTAU PENGUNJUNG : Salah satu petugas Dinas Perhubungan memberikan arahan ke masyarakat tentang protokol kesehatan di Pelabuhan Kelotok Kampung Baru Tengah.

BALIKPAPAN - Wabah pandemi Covid-19 rupanya juga berdampak signifikan pada menurunnya jumlah penumpang di pelabuhan speedboat dan kelotok Kampung Baru Tengah baik dari Balikpapan maupun Penajam Paser Utara (PPU).

Berkurangnya penumpang ini dalam artian penumpang umum atau mereka yang berkunjung baik dari PPU maupun Balikpapan. Kecuali orang-orang yang memang kerja di PPU contoh seperti PNS atau TNI-Polri maupun pegawai bank yang bertugas di PPU dari Balikpapan, mereka tentu menyeberang dan berangkat pagi-pagi.

Tetapi di luar para pekerja tersebut, penumpang speedboat maupun kelotok sepi untuk saat ini, mungkin karena pandemi covid-19, banyak orang yang mengurangi aktivitasnya, banyak pekerja yang work from home (WFH), maka itu pengunjung sepi.

Bahkan perbandingan sebelum dan sesudah covid-19 memang terlihat ada penurunan sekitar 60 persen. Contoh misalkan sehari bisa 100 orang bolak-balik nyeberang, namun sesudah covid hanya sekitar 40 orang, bahkan bisa di bawah itu. "Jadi bisa dikatakan, bahwa untuk penumpang umum yang menyeberang sangat menurun," kata Kasi Kepelabuhanan dan Kebandarudaraan Dishub Balikpapan Freddy Wesly Manullang saat ditemui Balikpapan Pos

Freddy menjelaskan, untuk protokol kesehatannya di daerah Penajam maupun Balikpapan pihaknya selalu menerapkan, mulai dari penggunaan masker hingga penyediaan sarana cuci tangan di pelabuhan kelotok maupun speedboat, serta aktivitas kerumunan massa.

Sementara untuk sarana cuci tangan yang berada di pelabuhan kelotok, pihaknya mendapatkan bantuan dari mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang. Sedangkan untuk sarana cuci tangan di pelabuhan speedboat disediakan oleh dinas perhubungan yang ditempatkan di samping pos penjagaan.

"Jadi setiap orang yang masuk, diharapkan cuci tangan dulu serta menggunakan masker, ketika tidak pakai kami tidak layanin pembelian karcis kapalnya, sehingga semua masyarakat taat peraturan," akunya.

Namun adapun keluhan yang dirasakan motoris speed, misalnya mereka biasa menampung 7 orang kini hanya 5 orang, tentu hal ini menurutnya tidak kembali modal. Kenapa begitu, karena ketika mereka mengantar penumpang dari Balikpapan ke Penajam, motoris tersebut harus kembali tanpa penumpang, karena itu haknya Penajam, maka itu yang menjadi keluhan motoris speedboat ketika dari Balikpapan tidak penuh penumpangnya.

"Makanya terkadang ada motoris speedboat yang tidak mau jalan ketika tidak penuh, karena menurutnya tidak kembali modal," ungkapnya. (may/san)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X