"Pak Muharram Bilang Terima Kasih Sudah Ditemani Selama Ini"

- Rabu, 23 September 2020 | 10:20 WIB
PERSIAPAN PEMAKAMAN: Jenazah Bupati Berau Muharram usai disalatkan di depan ruang Mortuary RSPB, dilepas oleh Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi untuk dimakamkan di TPU Kilometer 15 Karang Joang, Balikpapan Utara.
PERSIAPAN PEMAKAMAN: Jenazah Bupati Berau Muharram usai disalatkan di depan ruang Mortuary RSPB, dilepas oleh Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi untuk dimakamkan di TPU Kilometer 15 Karang Joang, Balikpapan Utara.

BALIKPAPAN - Bupati Berau, Muharram mengembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Pertamina Balikpapan (RSPB) pukul 16.45 Wita kemarin (22/9). Dimana Muharram dinyatakan terkonfirmasi positif bersama istri dan anaknya sejak tanggal 10 September lalu.

“Saya dapat kabar bahwa Pak Muharram meninggal tadi sore. Saya sendiri tidak menyangka karena sebelumnya beliau sempat meminta doa dan semangat buat dia yang sedang berjuang melawan Covid-19," kata Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi saat melepas jenazah almarhum di RSPB.

Rizal menuturkan, saat itu Muharram datang ke Balikpapan untuk memeriksakan diri guna persyaratan pendaftaran Pilkada pada 9 September lalu. Namun saat dilakukan swab, ternyata terkonfirmasi positif. "Beliau ke sini (Balikpapan) dalam rangka pemeriksaan kesehatan untuk Pilkada. Namun terkonfirmasi positif dan tanggal 13 masuk ICU karena kondisinya agak berat," tuturnya.

Kabar meninggalnya Muharram dibenarkan juga oleh Kepala Kantor Penghubung Kabupaten Berau di Samarinda, Ari Ramaliansyah. Dimana saat itu dirinya sedang jogging di sekitaran RSPB dan Lapangan Merdeka, mendadak mendapat kabar bahwa Muharram telah meninggal dunia.

"Saya nggak menyangka juga, karena saya pas lagi jogging di depan terus dikabari kalau Bapak (Muharram) meninggal. Saya langsung naik dan tanya keluarganya dan benar bahwa Pak Muharram sudah meninggal," ujar Ari.

Ari mengatakan, sebelum meninggal Muharram sempat mengucapkan terima kasih kepadanya karena telah menemaninya sejak awal masuk rumah sakit. "Beliau cuma bilang terima kasih sudah temanin dia selama ini. Terus dia minta doa dan mendoakan saya juga agar sehat terus," ungkapnya.

Sementara itu Direktur RSPB, dr Haerudin menjelaskan, Muharram awalnya masuk sebagai pasien Covid-19 biasa sehingga dirawat di ruang isolasi reguler. Namun pada 13 September kondisinya mengalami penurunan yakni gangguan pernapasan sehingga dirujuk ke ruang ICU.

"Nah selama di ruang isolasi itu kami kasih obat-obatan sesuai standar. Dan kondisinya itu stabil terus sampai kemarin (Senin, Red.). Kami tetap memberikan obat-obatan. Namun tadi (Selasa) kondisinya mengalami penurunan signifikan," beber Haerudin.

Haerudin menerangkan, almarhum memiliki riwayat komorbid jantung dan gula serta penurunan liver. Sehingga penyakit komplikasi ini membuat makin menurunnya kondisi Muharram setelah terpapar Covid-19. "Ya beliau ada riwayat jantung, gula, dan penurunan fungsi liver, jadi komplikasi," tandasnya.

Sementara itu istri dari bupati Muharram kondisinya masih baik-baik saja dan dirawat di ruang isolasi reguler. Sementara satu anaknya yang sebelumnya terkonfirmasi positif sudah dinyatakan sembuh. "Istrinya kondisinya stabil sampai saat ini. Sementara anaknya sudah sembuh," sebutnya.

Sesuai protokol Covid-19, maka jenazah Muharram dimakamkan di TPU KM 15. Sebelumnya ada permintaan agar jenazah dikirim ke Tanjung Redeb, Berau. Namun karena sesuai protokol Covid-19, maka tidak memungkinkan. Pasalnya jenazah Covid-19 harus dimakamkan sebelum melewati jam batasnya. Akhirnya jenazah Muharram dimakamkan di KM 15 Karang Joang, Balikpapan.

Muharram sendiri sempat dirawat di RSUD Kanujoso Djatiwibowo. Beberapa hari berselang, Muharram dipindahkan ke Rumah Sakit Pertamina Balikpapan. Direktur RSUD Kanujoso Djatiwibowo Eddy Iskandar mengaku dua hari terakhir selalu menjenguk Muharram di Rumah Sakit Pertamina. Dia mengatakan, kondisi Muharram sempat membaik, kendati sejak kemarin berada di ruang ICU dan mengenakan alat bantu pernapasan. “Awalnya sempat membaik, tapi sore tadi (kemarin,Red.) kondisi memburuk hingga terhenti napas,” ungkap Eddy Iskandar. (yad/as/mrf/kpg/cal)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Penerimaan Polri Ada Jalur Kompetensi

Jumat, 19 April 2024 | 14:00 WIB

Warga Balikpapan Diimbau Waspada DBD

Jumat, 19 April 2024 | 13:30 WIB

Kubar Mulai Terapkan QR Code pada Pembelian BBM

Jumat, 19 April 2024 | 13:00 WIB

Jatah Perbaikan Jalan Belum Jelas

Jumat, 19 April 2024 | 12:30 WIB

Manajemen Mal Dianggap Abaikan Keselamatan

Jumat, 19 April 2024 | 08:25 WIB

Korban Diseruduk Mobil Meninggal Dunia

Jumat, 19 April 2024 | 08:24 WIB

Mulai Sesak..!! 60 Ribu Pendatang Serbu Balikpapan

Jumat, 19 April 2024 | 08:19 WIB
X