BALIKPAPAN - Di masa pandemi, kegiatan transportasi tetap harus berjalan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Apalagi Kota Balikpapan hingga kini masih masuk zona merah. Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Balikpapan, Sudirman Djayaleksana mengatakan, pihaknya juga berupaya menerapkan protokol kesehatan di sejumlah terminal, tidak terkecuali di Terminal BP dan Batu Ampar.
Dishub juga telah memasang tempat mencuci tangan berupa tandon air dan wastafel. "Kemudian juga ada petugas yang selalu yang selalu mengingatkan untuk mencuci tangan atau pun menerapkan protokol kesehatan lain seperti menggunakan masker," ungkap Sudirman kepada Balikpapan Pos, (23/9).
Terlebih ada langkah-langkah penindakan jika ada pengguna transportasi yang tak menggunakan masker. "Petugas kami juga menindak mereka yang tidak menggunakan masker. Kami tergabung bersama Satpol PP," ungkap mantan kabag Humas dan Protokoler Pemkot Balikpapan ini.
Dishub juga memberlakukan pembatasan kuota penumpang selama pandemi ini. Misalnya untuk angkutan mobil online, maksimal dua orang di belakang. "Yang di sebelah sopir dibiarkan kosong," katanya.
“Angkutan kota juga boleh mengangkut separuh dari kuota normalnya. Jadi kalau biasa enam, dia bisa angkut tiga maksimal empat," sambung mantan Camat Balikpapan Selatan ini.
Bagaimana dengan ojek online, ternyata juga menerapkan protokol kesehatan dengan memasang partisi yang memisahkan driver dengan penumpang. "Ini sama-sama melindungi, baik pengemudi maupun penumpang itu sendiri," katanya.
Dirinya juga mengapresiasi perusahaan penyedia layanan angkutan berbasis online, yang juga fokus pada keselamatan pengguna maupun mitra atau driver. "Terutama terhadap program Jaga Kesehatan, Kebersihan, dan Keamanan (J3K)-nya," pungkas Sudirman. (cha/rus)