Kabid Pendidikan SMP Meninggal Akibat Covid-19

- Jumat, 25 September 2020 | 10:07 WIB
DUKA DUNIA PENDIDIKAN: Kadisdik Balikpapan Muhaimin dan jajaran melepas jenazah Sarjaka di depan ruang Mortuary RSKD untuk dimakamkan di TPU KM 15 secara protokol pemakaman Covid-19.
DUKA DUNIA PENDIDIKAN: Kadisdik Balikpapan Muhaimin dan jajaran melepas jenazah Sarjaka di depan ruang Mortuary RSKD untuk dimakamkan di TPU KM 15 secara protokol pemakaman Covid-19.

BALIKPAPAN- Satu lagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di Balikpapan meninggal dunia setelah terpapar Covid-19. Kali ini adalah Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Balikpapan, H.Sarjaka M.Pd mengembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Kanujoso Djatiwibowo (RSKD), Kamis (24/9) pukul 08.10 Wita.

"Beliau meninggal jam 08.10 Wita di ICU RSKD dan dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19," kata Kepala DKK Balikpapan, dr.Andi Sri Juliarty, (24/9).

Upacara pelepasan jenazah dilakukan di depan ruang Mortuary RSKD yang dihadiri Kadisdikbud Balikpapan Muhaimin MT. Jenazah dikebumikan di TPU Terpadu KM 15 Karang Joang, Balikpapan Utara, kemarin siang.

Ditemui usai pengundian tata letak surat suara di KPU Balikpapan, Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi mengungkapkan rasa belasungkawa atas wafatnya aparatur sipil negara (ASN) di masa pandemi Covid-19. Mengingat jumlah ASN yang meninggal dengan status terkonfirmasi positif Covid-19 sudah 3 orang.

“Kita sudah kehilangan Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan, Kabid Pencegahan Dinas Kesehatan, dan yang terbaru Kabid Pendidikan SMP Disdikbud. Yang terkonfirmasi positif juga banyak PNS. Ini peringatan bagi kita bersama,” ujar Rizal kepada wartawan, Kamis (24/09) siang di kantor KPU.

Menurut Rizal, pihaknya sudah melakukan upaya-upaya pencegahan sesuai standar protokol kesehatan yang diberlakukan pemerintah. Seperti penyemprotan disinfektan, pemberlakuan sistem kerja dari rumah atau work from home (WFH), hingga menutup operasional kantor-kantor pemerintah yang ditemukan ada ASN terkonfirmasi positif Covid-19.

“Kita sudah usahakan pengetatan protokol kesehatan, work from home, tracing,  hingga OPD yang ditutup sementara. Itu yang bisa kita lakukan selama ini,” lanjutnya. Sementara itu Kadisdikbud Balikpapan, Muhaimin mengatakan, pihaknya merasa kehilangan sosok yang sangat berharga di Disdikbud. Dimana almarhum merupakan sosok yang berdedikasi tinggi dalam dunia pendidikan dan banyak terobosan yang dilakukannya.

"Kami merasa kehilangan sekali. Sosok almarhum sangat loyal, bijak, baik, dan dedikasinya luar biasa. Saya semenjak menjabat jadi Kadisdik tahun 2015 sampai sekarang, beliau sudah menjadi bagian dari kami. Kami juga nggak menyangka dia meninggal," ungkap Muhaimin.

Komunikasi terakhirnya dengan almarhum adalah tentang curahan hatinya untuk menyukseskan pembelajaran daring di tengah pandemi ini. Dimana para pelajar yang harus menjalani belajar daring ini, menemukan sejumlah kendala, yakni fasilitas. Muhaimin mengaku salut dengan dedikasinya yang bahkan saat dirawat pun masih memikirkan hal tersebut.

"Saya komunikasi terakhir sekitar seminggu lalu itu dia ngomong tentang belajar daring. Dia berharap belajar daring ini sukses bagaimana pun caranya, dengan mencari solusi segala bantuan agar para pelajar terfasilitasi dengan baik," terang Muhaimin.

Muhaimin juga mengatakan bahwa selama Sarjaka mengabdi di Disdikbud, banyak terobosan yang diberikan. Salah satunya adalah transparansi dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Sekolah Dasar (SD).

"Beliau yang inisiasi soal transparansi dana BOS SD. Makanya kami sangat kehilangan. Belum lagi ide soal donasi android juga sangat didukung dan dikawal beliau. Karena beliau yang selama ini banyak menindaklanjuti hingga alhamdulillah berjalan lancar," jelasnya.

Muhaimin mengungkapkan bahwa sebelumnya Sarjaka memiliki komorbid. Namun sempat sembuh dan menjalani perawatan di rumah. Sayangnya dua hari setelahnya Sarjaka kembali drop dan masuk rumah sakit lagi.

"Sebelumnya itu dia sudah negatif dan sembuh. Nah di situ dia sempat komunikasi sama saya dan minta doa. Lalu dua hari kemudian kondisinya drop lagi, jadi langsung dirujuk lagi. Karena dia ada komorbid dan terkonfirmasi positif, jadinya makin drop. Namun detail medisnya ada sama Dinkes," tutup Muhaimin. (yad/cal)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X