Masterplan Banjir di Balikpapan Bagaimana Sih...??

- Jumat, 25 September 2020 | 10:08 WIB
LANGGANAN BANJIR: Banjir yang selalu menggenangi kawasan Beller setiap hujan deras. Penanganan banjir yang tidak kunjung tuntas di kawasan rendah yang berbatasan langsung dengan Sungai Ampal menjadi penyebabnya.
LANGGANAN BANJIR: Banjir yang selalu menggenangi kawasan Beller setiap hujan deras. Penanganan banjir yang tidak kunjung tuntas di kawasan rendah yang berbatasan langsung dengan Sungai Ampal menjadi penyebabnya.

BALIKPAPAN – Permasalahan banjir yang setiap tahun terus dirasakan warga, harus segera dituntaskan Pemkot Balikpapan. Apalagi masa jabatan wali kota-wakil wali kota saat ini tinggal beberapa bulan lagi, tepatnya Mei tahun depan.

Pekerjaan rumah terkait banjir ini pun jangan sampai menjadi beban bagi wali kota-wakil wali kota periode selanjutnya.

Anggota DPRD Balikpapan Andi Arif Agung, mendorong pemerintah kota untuk lebih serius dalam mengatasi persoalan tersebut. “Kita bisa lihat sendiri, jika terjadi hujan deras, langsung banjir di beberapa kawasan, terutama wilayah yang datarannya rendah” ujar Andi Arif Agung kepada Balikpapan Pos.

Lanjut A3 biasa politikus Partai Golkar disapa, Pemkot Balikpapan harus menyiapkan masterplan penanganan banjir yang matang. Mulai dari pemetaan kawasan rawan hingga penanggulangannya ditangani sampai tuntas.

“Berikan juga imbauan kepada masyarakat, melalui para pengurus RT. Untuk rutin melakukan kerja bakti membersihkan kawasan lingkungan masing-masing,” usulnya.

Selain itu, ketegasan dalam menertibkan bangunan-bangunan yang berada di pinggir sungai dan di atas saluran drainase harus dilakukan. Jangan dilakukan pembiaran. Hal ini, tentunya perbanyak daerah resapan air, seperti pembuatan bozem atau bendali.

“Sehingga air hujan tidak langsung terbuang ke saluran drainase, tapi bisa ditampung dulu di dalam bozem atau bendali,” aku politikus dapil Balikpapan Tengah ini.

Soal titik banjir yang terjadi tetap pada lokasi yang sama setiap hujan dengan intensitas tinggi, seperti di kawasan Beller. “Titik banjir masih disitu-situ saja. Artinya pemerintah kota belum berhasil mengatasi masalah banjir. Selalu di seputaran-seputaran situ saja dan ini harus menjadi perhatian penting eksekutif,” ucapnya.

Dia berharap, pemkot jangan selalu berasumsi jika banjir di Balikpapan hanya dua atau ti jam setelah hujan genangan akan hilang.

“Pemerintah jangan selalu berasumsi, kalau di Balikpapan tidak ada banjir, akan tetapi hanya air tergenang. Kalau bisa baik namanya itu banjir atau air tergenang, itu tidak ada lagi terjadi di Balikpapan,” tuturnya.

Dirinya mau, ketika hujan turun, air langsung mengalir melalui gorong-gorong dan tidak tergenang di jalan berjam-jam dan membuat warga kota merasa tidak nyaman dengan kondisi yang selalu saja terjadi setiap turun hujan. (dan/rus)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Penerimaan Polri Ada Jalur Kompetensi

Jumat, 19 April 2024 | 14:00 WIB

Warga Balikpapan Diimbau Waspada DBD

Jumat, 19 April 2024 | 13:30 WIB

Kubar Mulai Terapkan QR Code pada Pembelian BBM

Jumat, 19 April 2024 | 13:00 WIB

Jatah Perbaikan Jalan Belum Jelas

Jumat, 19 April 2024 | 12:30 WIB

Manajemen Mal Dianggap Abaikan Keselamatan

Jumat, 19 April 2024 | 08:25 WIB

Korban Diseruduk Mobil Meninggal Dunia

Jumat, 19 April 2024 | 08:24 WIB

Mulai Sesak..!! 60 Ribu Pendatang Serbu Balikpapan

Jumat, 19 April 2024 | 08:19 WIB
X