Tiga Bulan Fokus Keruk DAS Ampal

- Selasa, 29 September 2020 | 12:21 WIB
MINIMALISASI BANJIR: Alat berat DPU Balikpapan tengah beristirahat di tengah proses pengerukan di daerah aliran Sungai Ampal.
MINIMALISASI BANJIR: Alat berat DPU Balikpapan tengah beristirahat di tengah proses pengerukan di daerah aliran Sungai Ampal.

BALIKPAPAN - Persoalan banjir masih terus menghantui masyarakat Kota Balikpapan. Namun pemerintah kota juga tak tinggal diam, dimana kini ada beberapa kegiatan pengerjaan drainase. Salah satu kawasan Beller jadi langganan banjir.

Peningkatan drainase pun dilakukan, tak sampai situ saja. Melainkan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Balikpapan, juga kini melakukan pengerukan di daerah aliran sungai (DAS), tepat di seberang Jembatan PDAM Jalan MT Haryono sampai di samping Hotel Zurich Jalan Jenderal Sudirman, Kelurahan Damai Bahagia.

“Pekerjaan pengerukan saluran primer ampal, saat ini sudah mulai dilaksanakan. Lokasi pekerjaan yang dikeruk dari saluran wilayah d wilayah RT 7 Damai Bahagia dekat Jembatan PDAM,” kata Kabid Sumber Daya Air (SDA) dan Drainase, Rita.

Untuk pelaksanaan pengerukan sampai sampinb Hotel Zurich. Dimana pihak DPU menargetkan dua bulan ke depan pengerjaan itu telah rampung. “Waktu pelaksanaan tiga bulan. (pengerjaannya) secara bertahap,” sebut perempuan berjilbab ini.

Sebelumnya Rita menyebut normalisasi DAS Ampal sudah memenuhi syarat yang diperlukan untuk mulai mengerjakan proyek ini. Mulai dari penyusunan analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal), kajian ulang DED dan masterplan hingga kajian sempadan Sungai Ampal. Sementara itu, pemkot yang menyelesaikan pembebasan lahannya.

Menurutnya sistem drainase ini menjadi satu kesatuan dengan program perbaikan saluran air. Saat ini, kapasitas debit air di Sungai Ampal menjadi lebih besar karena menampung titik sekunder aliran air yang berasal dari daerah kilo, yang merupakan wilayah Balikpapan Utara. Juga adanya penyumbatan di beberapa titik tertentu di daerah hilir.

“Banyak di bawah jembatan itu masih ada yang tertinggal. Hambatan air juga bisa juga di lihat di bawah Hotel Zurich dan BSB. Bentuknya pancang-pancang begitu, sehingga dimensi yang seharusnya menjadi aliran air itu, terhambat," terangnya.

Sebelumnya, Lurah Damai Bahagia, Junaidy menerangkan, jika telah dilakukan pengerukan tahun ini, berlanjut dengan penataan DAS dengan sebagian diperlebar. Mengenai hali itu, karena tak menutup kemungkinan, bakal memakan lahan warga. Junaidy menerangkan, kalau hal itu telah disosialisasikannya.

“Di situ mencakup warga dari RT 2, 4, 5, 6, 7, 8, 11 dan RT 13. Sudah pernah kami sosialisasi, dan alhamdulillah di-ACC (setuju) saja,” sebutnya.

Terkait dengan lahan warga yang terdampak, bakal dilakukan ganti rugi. “Bervariasi, tidak sama tergantung surat-suratnya. Ganti untung bangunan dan tanah dan pohon tumbuh warga. Sudah sosialisasi, dan warga ACC aja. cuma dananya belum. Ada sebagian sudah diukur, dan dipatok,” pungkasnya. (wal/rus)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X