Ini Kondisi Terakhir Anak yang Jatuh dari Loteng karena Main Layangan

- Kamis, 22 Oktober 2020 | 10:05 WIB
Kapolres saat menjenguk korban.
Kapolres saat menjenguk korban.

BALIKPAPAN - Pasca terjatuh dari ketinggian lima meter, bocah bernama Fariz (12)--bukan Haris--  tak sadarkan diri lantaran mengalami luka bocor pada kepalanya. Bagaimana tidak, ia terjatuh dengan posisi telungkup dengan posisi kepala terbentur cor semen di RT 04 Kelurahan Gunung Sari Ulu, Balikpapan Tengah pada Senin (19/10) sekira pukul 14.50 Wita.

Bocah itu pun dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Beriman di Gunung Malang untuk mendapat perawatan. Korban kemudian dirujuk ke RS Kanujoso Djatiwibowo (RSKD) Balikpapan  dan sampai pada Rabu (21/10) masih dirawat di ruang Intensif Care Unit (ICU).

Mengetahui hal tersebut melalui pemberitaan di media Balikpapan Pos, Kapolresta Balikpapan Kombes Pol Turmudi tergerak hatinya untuk mendatangi korban. Turmudi bersama jajarannya menjenguk korban di RSKD sekira pukul 11.30 Wita, Rabu (21/10) kemarin.

Setiba di RSKD, Turmudi bertemu dengan kedua orangtua korban yakni Mira dan Basrudin. Perwira melati tiga itu lantas berbincang dengan keduanya mengetahui situasi yang terjadi. "Saya pas baca berita saya kaget Bu, ada anak jatuh dari ketinggian lima meter pas main layangan. Makanya saya pengen ke sini jengukin si adiknya," kata Turmudi kepada Mira.

Karena kondisi Fariz masih dalam perawatan intensif di ruang ICU, Turmudi belum bisa menengoknya. Namun ia memberikan support kepada kedua orangtuanya beserta bantuan dana guna membantu meringankan beban kedua orangtuanya.

"Bapak dan Ibu tetap semangat, semoga si adik cepat sembuh ya, lekas pulih," ujarnya. Di hadapan awak media,  Turmudi berharap korban mendapatkan perawatan maksimal agar nantinya bisa kembali pulih. Ia sangat berharap sekali bocah bernama Fariz ini siuman dan kembali sehat serta beraktivitas seperti sedia kala. "Ya,  saya harap dia dapat perawatan maksimal, intensif, dan dipantau terus agar bisa segera pulih kembali," ungkapnya.

Sementara itu Basrudin mengatakan bahwa kondisi anaknya saat ini sudah mulai menunjukkan perkembangan. Kalau sebelumnya Fariz benar-benar tak sadarkan diri, kemarin matanya mulai terbuka.

"Sudah agak mendingan dari kemarin, ini matanya sudah bisa melek, tetapi belum bisa diajak ngobrol. Kalau kemarin nggak sadar," ungkapnya. Sementara itu Mira mengaku saat itu dirinya terkejut mengetahui anak semata wayangnya itu dibawa ke rumah sakit karena jatuh dari ketinggian. Sebab saat itu anaknya hanya bilang izin keluar main dan tidak mengetahui perihal bermain layang-layang di lokasi kejadian. "Kemarin itu dia ngomongnya izin mau keluar main gitu aja, jadi kaget juga pas saya kerja juga terus dikabari dia jatuh," pungkasnya.

Diketahui, Fariz merupakan anak satu-satunya Mira dan Basrudin. Ia masih duduk di bangku SD kelas VI, sudah biasa bermain dengan teman-temannya di lingkungan rumahnya. Namun nasib sial menimpanya saat itu, terjatuh dari atap bangunan setengah jadi Masjid Da'watul Huda . Hingga kini ia masih dirawat di Ruang ICU RSKD.(yad/ono)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB

Stadion Batakan Segera Dilengkapi Lapangan Latihan

Selasa, 23 April 2024 | 13:22 WIB

BPKAD Proses Hibah Lahan Perum Bumi Sempaja

Selasa, 23 April 2024 | 10:00 WIB

SIC Bersedia Biayai Waterfront City

Selasa, 23 April 2024 | 08:30 WIB

Lima SPBU di Kutai Barat Wajibkan QR Barcode

Senin, 22 April 2024 | 20:00 WIB
X