Rasio Kematian Akibat Covid-19 di Balikpapan Sulit Diturunkan, Ini Sebabnya

- Selasa, 10 November 2020 | 16:08 WIB
Andi S J
Andi S J

BALIKPAPAN – Angka kematian dalam kasus Covid-19 di Kota Balikpapan mengalami penurunan yang cukup signifikan dalam beberapa pekan ini. Namun hingga kini, Satgas Covid-19 mencatat rasio kematian di Balikpapan cukup sulit untuk menyentuh angka 5 persen, karena sempat mengalami kenaikan drastis beberapa bulan yang lalu.

Kondisi ini menyebabkan Kota Balikpapan sangat berat untuk turun ke kuning setelah berhasil berada zona orange. “Kita meningkat sangat signifikan pada bulan Agustus – September. Kemudian kita berusaha menurunkan dan sekarang kita merilis. Mungkin catatan media juga ada bahwa sudah sangat menurun,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan selaku Juru Bicara Satgas Covid-19 Kota Balikpapan Andi Sri Juliarty yang akrab disapa Dio, Selasa (10/11).

Ia menjelaskan, dalam rumus perhitungan rasio fatality raid, rasio kematian dihitung berdasarkan jumlah kematian dibagi jumlah total kasus terkonfirmasi positif Covid-19. Maka dengan perhitungan tersebut, jumlah kematian di Balikpapan tergolong tinggi karena sempat naik di bulan Agustus – September, kemudian disusul penurunan hingga saat ini.

“Karena terlanjur tinggi di awal. Memang agak sulit kalau secara rasio menurunkan di posisi 5 persen. Saya mencoba menghitung, di sekitar angka pasien positif limaribuan dengan kasus kematian flat, baru bisa rasionya turun di empat persen,” jelasnya.

Menurut Dio dari sekitar 500 orang pasien terkonfirmasi positif yang meninggal dunia di Kaltim tercatat 40 persen, di antaranya berasal dari Balikpapan. Untuk itu diperlukan upaya bersama dalam menekan angka kematian melalui pengobatan secara dini terhadap gejala ringan Covid-19. Terutama dari pihak keluarga yang bersedia memeriksakan anggota keluarganya ke fasilitas kesehatan terdekat baik dengan rapid test maupun tes swab.

“Jadi sebenarnya bukan angka kematian kita tinggi. Tapi sekarang ini sudah landai. Dari 500 kematian di Kaltim 40 persennya di Balikpapan. Makanya kita terus mengupayakan penurunan lewat 3T,” lanjutnya. Untuk menekan angka kematian akibat Covid-19, Dio menekankan bahwa Pemkot Balikpapan harus terus menggencarkan tes dan pelacakan kasus lewat testing, tracing, dan treatment (3T).

Dengan metode itu, diharapkan bisa menemukan sebanyak-banyaknya kasus positif Covid-19 di lingkungan masyarakat, mengisolasi atau merawat pasien sehingga tidak menyebarkan virus Corona khususnya kepada kelompok rentan. (MAULANA /KFPM)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Kapolres PPU dan KPUD Bahas Persiapan Pilkada 2024

Sabtu, 20 April 2024 | 09:46 WIB

Penerimaan Polri Ada Jalur Kompetensi

Jumat, 19 April 2024 | 14:00 WIB

Warga Balikpapan Diimbau Waspada DBD

Jumat, 19 April 2024 | 13:30 WIB

Kubar Mulai Terapkan QR Code pada Pembelian BBM

Jumat, 19 April 2024 | 13:00 WIB

Jatah Perbaikan Jalan Belum Jelas

Jumat, 19 April 2024 | 12:30 WIB

Manajemen Mal Dianggap Abaikan Keselamatan

Jumat, 19 April 2024 | 08:25 WIB
X