Mau Mulai Kegiatan Belajar Mengajar di Balikpapan, 1.000 Pelajar akan Rapid Test

- Selasa, 17 November 2020 | 12:05 WIB
ilustrasi
ilustrasi

 BALIKPAPAN – Sekitar seribu lebih siswa di dua kelurahan di Kota Balikpapan akan menjalani tes rapid menjelang rencana pembukaan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka di sekolah.

Rencana tersebut merupakan tindak lanjut simulasi kegiatan belajar dengan tatap muka untuk beberapa kelurahan yang masuk kategori rendah untuk penyebaran virus Corona.

Dimana ada dua kelurahan yang ditunjuk melakukan kegiatan simulasi pembelajaran itu yakni Kelurahan Teritip di Balikpapan Timur, dan Kelurahan Kariangau di Balikpapan Barat. Dua kelurahan tersebut masuk tahap awal simulasi karena memiliki kasus Covid-19 terendah di Balikpapan.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan Muhaimin mengatakan, meski telah menggelar kegiatan simulasi bukan berarti pembelajaran tatap muka bisa berlanjut karena ada sejumlah hal yang harus dipenuhi pihak sekolah sesuai protokol kesehatan Covid-19.

“Ada lima rekomendasi yang akan dilakukan. Yakni memberikan batas 50 persen yang hadir di sekolah dari total daya tampung, kemudian mengurangi jumlah jam belajar dan saat pembelajaran separuh masuk kelas. Sementara sisanya lewat daring (online), protokol kesehatan serta rapid tes,” ujarnya kepada wartawan di kantor Walikota Balikpapan, Senin (16/11) siang.

Hasil dari rapid test itu, lanjut Muhaimin, akan menjadi pedoman untuk memutuskan pembelajaran secara tatap muka di sekolah dibuka atau tidak.

Adapun simulasi kegiatan belajar tatap muka di wilayah kelurahan yang ditunjuk berdasarkan rendahnya tingkat penyebaran virus Corona, sesuai data Satgas Covid-19 Kota Balikpapan.

“Hingga pekan ini, Kota Balikpapan masih berada di zona orange dari analisis Satgas Nasional. Karena itu, kami melakukan persiapan dengan melakukan simulasi belajar tatap muka hanya di wilayah kelurahan yang memiliki kasus rendah atau sudah kuning,” tuturnya.

Menurut Muhaimin, dari hasil koordinasi dengan Dinas Kesehatan, Kelurahan Kariangau dan Kelurahan Teritip dilaporkan memiliki angka kasus Covid-19 terendah. Sehingga kedua kelurahan ini yang dipilih untuk melakukan simulasi pembelajaran tatap muka di sekolah.

Pada tahap awal ini, sekolah jenjang SMP yang akan melaksanakan simulasi. Mengingat para siswa SMP masuk usia lebih dewasa dan dapat berperan lebih aktif menjaga protokol kesehatan.

“Sekolahnya ada lima. Yakni tiga di Teritip Balikpapan Timur dan dua di Kariangau Balikpapan Barat. Intinya tunggu hasil rapid dulu baru kami putuskan membuka sekolah atau tidaknya.

Kami sudah seminggu mengajukan tes rapid ke Satgas Covid-19, masih menunggu kapan jadwal pelaksanaannya,” lanjutnya.

Muhaimin menambahkan, jika semua syarat terpenuhi, maka sekolah di kelurahan tersebut dapat melaksanakan simulasi dengan proses pembelajaran 50 persen tatap muka, dan 50 persen daring. Kemudian setiap kelas nantinya diisi maksimal 50 persen dari kapasitas ruangan atau kelas. Selain itu penerapan protokol kesehatan bagi siswa, guru, dan pegawai di sekolah. ((MAULANA/ KPFM)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

X