Sekolah Tatap Muka di Balikpapan, SD Hanya 3 Jam, SMP 4 Jam

- Rabu, 25 November 2020 | 11:14 WIB
ilustrasi
ilustrasi

BALIKPAPAN - Pemerintah Kota Balikpapan cukup serius akan melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Januari 2021. Menurut Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Balikpapan, Muhaimin, pada Selasa (24/11), Wali Kota Balikpapan Rizal telah melaunching sekolah tatap muka tersebut di Hotel Grand Senyiur. 

“Jadi pembelajaran tatap muka sudah di launching Pak Wali Kota yang akan dilaksanakan mulai Januari 2021 atau mulai semester genap tahun ajaran 2020/2021,” kata Kepala Dinas Pendidikkan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Balikpapan, Muhaimin. Ia mengungkapkan, ada enam syarat yang harus dipenuhi untuk persiapan sekolah tatap muka  sesuai ketentuan Kementerian Pendidikkan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang haru disepakati Disdikbud, kepala sekolah dan Komite Sekolah.

“Bahwa pelaksanaan belajar tatap muka itu harus disepakati  Pemerintah Kota dalam hal ini Disdikbud, satuan pendidikkan dalam hal itu kepala sekolah dan komite sekolah sedbagai perwakilan orangtua. Orangtua juga akan diberikan kuisioner untuk mengetahui, apakah anaknya akan mengikuti belajar tatap muka atau belajar daring. Nanti kalau misalnya orangtua masih mengiginkan belajar daring maka tugasnya satuan pendidikkan tetap memfasilitasi,” katanya.

Kemudian sekolah wajib menyiapkan fasilitas pendukung Protokol Kesehatan (Prokes) Covid-19 diantaranya thermogan atau pengukur suhu, hand sanitizer  tempat mencuci tangan. 

“Tinggal kami mengatur waktu bagaimana anak-anak yang belajar ini kita bagi dua yaitu 50 persen belajar tatap muka dan 50 persen belajar daring (dalam jaringan),” terangnya. Jam belajar juga dibatasi untuk SMP hanya 4 jam dan SD kelas besar 3 jam. Sedangkan SD kelas kecil hanya 2 jam. “Kalau SMP misalnya jam 07.30-15.00 sore. Jadi SMP itu hanya 4 jam, jadi jam 07.45 sampai maksimal jam 12.00. Kemudian yang SD kelas 4,5,6 itu juga jamnya hanya sekitar 3 jam. Jadi jam 08.00 sampai jam 12.00, sedangkan kelas kecil itu maskimal hanya 2 jam dari jam 08.00 sampai jam 10.00,” katanya.

Kemudian tidak ada pelajaran olahraga untuk menghindari kontak fisik dan kegiatan ekstrakulikuler. Begitupun kantin sementara tidak boleh buka. Ketika jam istirahat siswa tetap berada di dalam kelas dan disarankan membawa bekal dari rumah. “Kita lagi mengatur walaupuan yang masuk 50 persen itu tidak terjadi penumpukan pada saat orangtua mengantar dan menjemput . Jadi kelas kecil dan kelas besar akan kita atur masuknya supaya tidak terjadi penumpukan ortangtua.  Nah yang lebih penting lagi orangtua harus memastikan pada saat keluar dari kelas atau dari sekolah itu sudah dijemput tidak boleh mereka berkontak fisik atau bermain-main dengan temannya ,” terangnya.

Sementara untuk rapid test sebanyak 4 ribu guru, Pemkot Balikpapan akan kesulitan. Karena mulai 19 Desember 2020 sudah libur panjang sehingga Disdikbud akan mengeluarkan surat edaran mengimbau guru melakukan isolasi selama sepekan sebelum dimulai sekolah tatap muka.

“Menurut Pak Wali Kota karena kalau kita melakukan rapid untuk 4 ribu guru agak sulit sementara kita sudah mulai libur sejak 19 Desember sementara pelaksanaan sekolah mulai 11 atau 12 januari. Untuk itu kami menghimbau kepada semua tenaga pendidik untuuk isolasi di rumah paling tidak seminggu sebelum dilaksanakan proses pembelajaran tatap muka supaya guru-guru fit kondisinya serta tidak berkontak dengan orang tanpa gejala sehingga saat pembelajaran tatap muka dalam kondisi siap,” pungkasnya.(vie)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Jalan Rusak di Siradj Salman Minta Segera Dibenahi

Kamis, 18 April 2024 | 10:00 WIB

Pemotor Terlempar 25 Meter setelah Diseruduk Mobil

Kamis, 18 April 2024 | 07:50 WIB

Pertamina Kirim 18 Ton BBM ke Kutai Barat

Rabu, 17 April 2024 | 18:00 WIB
X