TANA PASER- Jangankan menikmati internet. Untuk berkomunikasi via ponsel saja, warga di sejumlah desa di Kabupaten Paser masih kesulitan mencari sinyal.
Hal ini juga dirasakan Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Sekda Paser dalam pekan ini melakukan kunjungan ke sejumlah desa di 10 kecamatan. Kunjungan kebeberapa desa ini menjadi agenda tahunan khususnya Bagian Komunikasi Pimpinan yang sampai hari ini masih familiar disebut Bagian Humas.
Terbatasnya tower telekomonikasi, membuat desa-desa terpaksa miskin sinyal. Dua contoh desa yang tak mendapat signal saat Kasubag Komunikasi Pimpinan Daerah Abdul Kadir dan Kasubag Dokumentasi Pimpinan Faisal bersama sejumlah staf melakukan kunjungan ke Desa Belimbing Kecamatan Long Ikis dan Desa Pinang Jatus Kecamatan Long Kali, (23/11).
Meskipun jarak kedua desa ini ditempuh 1-2 jam dari jalan negara Simpang Empat ibukota Kecamatan Long Ikis, selama ini warga desa Belimbing dan Pinan Jatus, benar-benar kesulitan berkomunikasi. Jangankan internetan dari handphone, untuk mendapat sinyal handphone saja harus pergi ke lokasi tertentu semisal dataran tinggi.
Minimnya jaringan komunikasi di ke dua desa ini sangat dirasakannya. Bagaimana tidak, pentingnya sinyal dianggap sama seperti kebutuhan pokok bagi sebagian warga, dan kondisi miskin jaringan ini hanya mewakili puluhan desa di Kabupaten Paser.
“Di sini sinyal sudah kayak beras yang harus dicari di warung. Karena semua informasi sudah melalui jaringan komunikasi, sedangkan lokasinya sulit dijangkau,” keluh warga. Dikatakannya, warga harus berdiri, duduk atau jongkok mencari spot-spot signal di tempat yang lumayan tinggi. Handphone kadang diangkat tinggi dengan tangan kanan atau kiri agar sinyal bisa “hinggap” di alat komunikasi modern itu.
“Untuk komunikasi antar desa begitu susah. Kami berharap agar ada perhatian mengenai sinyal seluler,” harap Kades Pinang Jatus Geramsyah. (*/hms/cal)