Belajar Tatap Muka di Paser Masih Dikaji

- Kamis, 31 Desember 2020 | 09:59 WIB

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sudah memberi peluang untuk diberlakukan belajar tatap muka, mulai tahun depan. 

TANA PASER- Keputusan untuk membuka kembali sistem belajar mengajar di sekolah bergantung dari persetujuan masing-masing orangtua murid. Jika mayoritas tidak setuju, maka tetap belajar sistem daring atau online.

Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Paser Murhariyanto saat rapat bersama tim Satgas Covid-19 Paser. Dia menyebut berdasarkan surat keputusan bersama (SKB) empat menteri, belajar tatap muka diperbolehkan namun tidak diwajibkan.

Jika ada sekolah yang mengusulkan, maka harus sudah mendapat persetujuan satgas dan kepala daerah. Semisal di satu sekolah ada 50 persen orangtua murid ingin tatap muka, maka hanya segitu yang melaksanakan. Sisanya tetap mendapatkan hak belajar melalui daring.

"Untuk orang tua murid jenjang SMP, yang setuju sekolah tatap muka 80 persen. Sedangkan untuk SD, masih 20 persen yang mengusulkan,” kata Mur, sapaan akrabnya.

Diakuinya, selama masa belajar daring, banyak murid dan orangtua yang stress. Serta perkembangan akademik dan psikologi murid juga terganggu karena minimnya bersosialisasi. Di satu sisi, banyak juga orangtua murid setuju jika tetap daring, dan ada juga yang tidak memasukkan anaknya ke sekolah seperti masuk TK atau SD. Menunda mendaftar untuk tahun ajaran berikutnya.

Selama daring, dianggap yang belajar hanya orangtua murid, bukan siswa. Ada beberapa sekolah yang sudah siap mengusulkan untuk belajar tatap muka, kini menunggu hasil evaluasi. Sementara Jubir Satgas Covid-19 Paser Amir Faisol mengatakan, perlu ada simulasi pembelajaran tatap muka yang bakal digelar. Dia juga membeberkan sejumlah pondok pesantren yang selama ini banyak diizinkan buka, ternyata banyak tertular Covid-19. Sehingga perlu kesiapan yang matang jika memang harus tatap muka.

"Apalagi saat ini kesadaran masyarakat sudah mulai kendur dalam penerapan protokol kesehatan," kata Amir. (jib/ind/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Bendungan Marangkayu Sudah Lama Dinanti Warga

Jumat, 29 Maret 2024 | 16:45 WIB
X