Hal itu dilakukan lantaran terdapat sejumlah murid yang tinggal di daerah yang sulit akan sinyal internet. Selain itu, sejumlah orang tua siswa mengaku kesulitan mendampingi anaknya belajar jarak jauh di tengah kondisi tak wajar ini.
“Orang tua murid khawatir materi pembelajaran yang diberikan tidak terserap maksimal oleh anaknya jika dilakukan dari rumah,” ungkapnya. Dalam pelaksanaannya, lanjut Saripin, peserta didik yang mengikuti pembelajaran tatap muka ini tidak dipaksakan. Hanya bagi mereka yang berminat atau diizinkan oleh orang tuanya.
“Tidak dipaksakan. Dan bagi mereka yang memilih untuk belajar dari rumah juga tetap kita berikan materi pembelajaran,” ungkapnya.
Namun seratus persen para orang tua siswa di SDN 021 Balikpapan Barat sangat setuju dengan pembelajaran tatap muka. Itu diketahui melalui hasil angket yang dilakukan pihak sekolah bulan Desember 2020 lalu.
Hanya saat hari sekolah tiba, minat dari para orang tua murid justru turun. Setelah mengetahui pemberitaan tentang pekembangan kasus Covid-19 di Kota Balikpapan yang kian meningkat setiap harinya.
“Sebenarnya orang tua sangat antusias. Namun, belakangan mungkin mereka khawatir. Makanya yang datang hari ini tidak banyak hanya 30 lebih dari jumlah seluruhnya 98 murid. Tapi kita lihat besok, karena ini hari pertama masuk,” tuturnya.