BALIKPAPAN – Kejaksaan Negeri (Kejari) Balikpapan menggeledah Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas l Balikpapan di Jalan Yoes Sudarso, Kawasan Pelabuhan Semayang, Balikpapan Kota (Balkot), Rabu (24/2) pagi. Penggeledahan tersebut dalam rangka mencari berkas serta dokumen untuk memperkuat bukti atas perkara kasus dugaan tindak pidana korupsi di PT Kaltim Kariangau Terminal (KKT).
Yakni, penyalahgunaan kewenangan pada kawasan Terminal Peti Kemas menjadi bongkar muat batu bara yang dikelola oleh PT KKT kepada PT KBA. Hasil penggeledahan tersebut, sekitar 22 item termasuk beberapa dokumen dan soft dokumen disita oleh penyidik Kejari Balikpapan. Seperti dokumen terkait Rencana Kerja Bongkar Muat atau RKBM 2019-2020, kemudian dokumen bukti keberangkatan kapal dan lainnya.
Usai digeledah, Kepala KSOP Kelas I Balikpapan M Takwim Masuku bersedia memberikan komentar kepada para awak media. Dikatakan, penggeledahan tersebut memang bagian dari penyelidikan dari Kejari Balikpapan. Pihaknya sangat menghormati keputusan tersebut dan cukup kooperatif.
“Dari kami, apa yang menjadi keputusan dari masalah hukum kita ikut.Sehingga tadi datang untuk ngambil beberapa berkas di sini. Sesuai dengan perintah Kejaksaan, kami layani dengan baik dan sudah selesai,” katanya.
Tim penyidik Kejari, lanjut Takwim, melakukan pemeriksaan dokumen di Bidang Lalu Lintas Laut (Lala) dan Keselamatan Berlayar. Ada beberapa dokumen yang dibawa, salah satunya terkait surat keluar masuknya kapal sejak tahun 2018-2021 silam.
“Ada banyak yang dibawa saya enggak hitung jumlah rincinya. Ada surat masuk dan keluar tahun 2018-2021, kemudian data badan usaha pelabuhan sama keagenan,” ungkapnya.
Pihak KSOP sendiri sangat terbuka dalam perkara ini. Bahkan sejauh ini sudah ada sekitar tiga hingga empat orang dari KSOP yang diperiksa di Kejaksaan. “Termasuk saya juga sudah diperiksa. Total ada sekitar tiga sampai empat orang diambil keterangan. Ada dari bidang Lala, serta mantan-mantan kepala bidang yang sudah pindah,” ucapnya. (Fredy Janu/Kpfm)
