Konsumen di area perkebunan sawit yang ada di Kalimantan Timur tampaknya menjadi sasaran empuk bagi pelaku pencurian kendaraan bermotor atau curanmor untuk menjual hasil kejahatannya.
Hal itu disampaikan oleh Kabid Humas Polda Kaltim Kombes Pol Ade Yaya Suryana kepada awak media di Polda Kaltim, Kamis (25/2) siang. “Secara umur hasil kejahatannya dijual kepada konsumen di kebun sawit. Kemungkinan merasa aman karena tidak bertemu petugas,” kata Ade Yaya.
Hal itu terbukti dari pengungkapan kasus yang dilakukan Polda Kaltim belakangan ini. Di mana petugas cukup sering melakukan pencarian barang bukti pencurian motor ini hingga ke area perkebunan sawit di Kaltim. “Kita masuk sampai kesana (pekerbunan sawit, Red) untuk mendapatkan barang bukti,” lanjut Kasubdit Jatanras Polda Kaltim, AKBP Agus Puryadi.
Menurutnya, pembeli cukup banyak di area perkebunan untuk aktivitas berkebun. Di satu sisi juga sangat aman dari jangkauan petugas lantaran hanya digunakan di perkebunan.
“Mungkin mereka berpikir karena menjual di sana sangat aman, karena kan buat dipakai di kebun saja. Jadi pada jual kesana. Tidak semua, tapi rata-rata ke sana,” ungkapnya. Untuk harga jual turun sangat jauh. Sehingga para pelaku kejahatan sangat mudah mendapatkan calon pembeli. “Sekelas motor matic itu dijual dari harga Rp 750 ribu sampai paling tinggi satu juta,” uncapnya. (Fredy Janu/Kpfm)
