Selama Pandemi, Kasus Anak Stunting di Balikpapan Meningkat

- Senin, 15 Maret 2021 | 10:18 WIB
Andi J
Andi J

Jumlah anak yang menderita stunting di Kota Balikpapan mengalami peningkatan cukup tinggi semasa pandemi Covid-19. Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Andi Sri Juliarti yang akrab disapa Dio mengatakan, berdasarkan hasil pencatatan yang dilakukan jumlah anak yang terindikasi menderita stunting tercatat mencapai 13 persen untuk anak usia 0 hingga 5 tahun.

Saat ini, anak yang terkategori masuk dalam kisaran usia 0 hingga 5 tahun tercatat mencapai 56 ribu orang. Jumlah tersebut lebih tinggi dari persentase kasus stunting yang terjadi sebelum pandemi Covid-19, yang hanya berkisar 4 hingga 5 persen.

“Kita sangat senang sekali ya, seluruh tenaga kesehatan yang ada di Kota Balikpapan ini sangat solid dalam menangani Covid-19 tapi hal ini membuat program lain itu menjadi keteteran,” kata Dio kepada wartawan, Minggu (14/3).

Ia menjelaskan, selama pandemi Covid-19, pihaknya terpaksa meminta kepada orang tua untuk mengukur sendiri tinggi badan dan berat tubuh anaknya. Kemudian dikirimkan hasil perhitungannya melalui media sosial, untuk dimasukan dalam sistem pendataan.

“Kita ada aplikasi yang harus diisi untuk menentukan kondisi kesehatan anak, itu biasanya dilakukan oleh kader. Namun selama pandemi Covid-19 itu tidak bisa, sehingga kita minta pelaksanaan penimbangan dan pengukuran tinggi badan kepada masing-masing orang tua yang kemudian dikirimkan hasilnya melalui WA,” jelasnya.

Kondisi keterbatasan yang terjadi selama pandemi Covid-19, juga menyebabkan data yang berhasil dihimpun hanya mencapai 46 persen dari jumlah anak. Sehingga masih ada kemungkinan jumlah kasus stunting yang ada jauh lebih tinggi.

“Banyak juga data yang lepas, kita hanya bisa berharap ya bahwa pandemi Covid-19 ini bisa cepat berlalu dan program kesehatan itu bisa berjalan,” terangnya.

Ia menambahkan, untuk saat ini pihaknya akan memaksimalkan peran Puskesmas di masing-masing wilayah untuk membantu pemberian asupan gizi kepada anak yang terindikasi menderita sunting termasuk meminta partisipasi dari orang tua untuk membuat asupan gizi kepada anaknya. (MAULANA/KPFM)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

DPRD Berau Soroti Ketahanan Pangan

Sabtu, 27 April 2024 | 08:57 WIB

Kampus dan Godaan Rangkap Jabatan

Sabtu, 27 April 2024 | 08:44 WIB

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB
X