Masa pandemi membuat beberapa UMKM menurun pendapatannya, termasuk usaha dibidang pariwisata. Salah satunya adalah Smilling Borneo, toko yang menjual oleh-oleh khas Balikpapan ini memiliki target pembeli dari wisatawan luar.
Dikatakan oleh Wandi pemilik toko yang terletak di Jalan Jendral Sudirman no.16 Stal Kuda bahwa selama pandemi terjadi penurunan penjualan hingga 75 persen. Bahkan dirinya harus melakukan pengurangan karyawan. Melihat potensi wisata menurun sehingga usaha yang dibangun sejak 2015 ini ikut menurun. “Kalau saat ini usaha yang mulai bangkit itu tempat hiburan, tempat wisata, rumah makan, tapi kalau pengunjungnya warga Balikpapan sendiri ya tidak berpengaruh bagi usaha kami,” ujar Wandi.
Sempat membaik pada liburan akhir tahun lalu, namun kembali menurun setelah pemberlakuan pembatasan saat kasus meningkat. Wandi mengaku dalam satu hari hanya menerima 2 hingga 3 pengunjung. Produk yang dijualnya ini berupa barang khas dari Kalimantan, seperti kaos dengan tulisan Balikpapan, gambar - gambar, senjata khas Balikpapan Mandau, Tombak dan lain sebagainya.
Sempat melakukan perubahan pemasaran dengan menambah produk yang ditargetkan untuk warga lokal, namun tidak menutup penurunan omset yang dialaminya saat ini. “Ya jadi saya buat desain kaos yang bertuliskan bahasa - bahasa balikpapan seperti Bote, Ndaurus namun yang beli orang luar Balikpapan,” ujar Wandi.
Terkait dengan bantuan untuk UMKM, Wandi telah mengetahuinya, namun dirinya mengatakan dana bantuan tersebut tidak bisa menutupi pengeluaran usahanya tersebut. “Dengan bantuan seperti itu mungkin bisa membantu UMKM kecil seperti yang berjualan di gerobak atau UMKM yang menjual secara online,” ujarnya.
Saat ini Wandi tetap mengandalkan pemasukannya untuk modal berjualan. Syukurnya Wandi juga fokus dalam usaha konveksi sehingga bisa menutupi penjualan oleh - oleh khas Balikpapan tersebut. (bp-4/han)