Pembangunan ibu kota negara (IKN) baru di Provinsi Kalimantan Timur akan memperhatikan pelestarian lingkungan serta dilakukan melalui koordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa memastikan, aspek lingkungan menjadi elemen utama dalam pembangunan IKN baru tersebut.
”Pembangunan ini sangat amat memperhatikan lingkungan hidup, bahkan kita menghutankan kembali hutan yang sudah rusak,” kata Suharso seperti dilansir dari Antara usai bertemu para arsitek dan perencana ibu kota negara baru di Jakarta, Senin (5/4).
Menurut dia, semua hitungan dalam proses perencanaan dan rancangan ibu kota negara sudah diperhitungkan. Prosesnya sudah mengikuti kaidah yang bisa diterima dan paling penting tidak melanggar undang-undang.
Terkait pembangunan istana negara, dia memastikan, Kementerian PPN/Bappenas dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sudah menyelaraskan dengan materi Masterplan dan Urban Design IKN.
Suharso berdiskusi dengan perwakilan Ikatan Ahli Perencana Wilayah dan Kota (IAP), Ikatan Ahli Arsitek Indonesia (IAI), dan Ikatan Ahli Rancang Kota Indonesia (IARKI). Selain itu, pertemuan membahas lingkungan, budaya, hingga rencana induk IKN juga dihadiri perwakilan Ikatan Arsitek Lansekap Indonesia (IALI) dan Green Building Council Indonesia (GBCI).
Salah satu pembahasan mencakup desain istana negara yang masih tahap gagasan awal, sehingga prosesnya terus bergulir dan dapat diperdalam serta didiskusikan bersama para ahli di bidang arsitektur dan perencanaan.
”Saya berterima kasih atas masukan dari rekan-rekan arsitek, dari IAP, IAI, IARKI, IALI, GBCI, dan masyarakat luas. Kita pikirkan, bangunan burung garuda, secara arsitektur bagaimana atau secara security-nya, kita bisa diskusikan,” ujar Suharso. (jpc)