Kadin: Tender Rp 50 Miliar BUMN Tidak Perlu Ikut

- Rabu, 14 April 2021 | 12:12 WIB
Asdar
Asdar

Usai terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Asdar saat ini masih fokus pada pelantikan pengurus dan rapat kerja (raker) guna menyingkronkan program kerja Kadin dan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN).

"Untuk pelantikan dulu, tapi program jangka pendek struktur organisasinya, komposisi susunan pengurusnya, kemudian habis pelantikan kita langsung raker. Di raker itu kita membuat program kerja masing-masing bidang, masing-masing komite membuat program kerja yang bersinergi dengan pemerintah. Semuanya harus bersinergi dengan pemerintah, karena kita mitra pemerintah," tutur Asdar.

Usai pelantikan dan raker, Kadin PPU mempersiapkan diri untuk menyambut pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) yang akan pindah ke wilayah PPU dan Kutai Kartanegara (Kukar). Tugas Kadin PPU dalam megaproyek nasional tersebut adalah memperjuangkan pengusaha-pengusaha lokal untuk tetap mendapatkan porsi yang sesuai dengan kemampuan dan kompetensi masing-masing.

"Menyambut IKN yang ada di Kalimantan Timur  yang pasti kita siap. Harapannya yang pasti kita mengutamakan pengusaha lokal, cuma kita menyesuaikan kemampuan lokal itu sendiri. Karena kenapa, perusahaan lokal itu memang pekerjaan dengan nilai di atas Rp 50 miliar itu belum banyak yang mampu, karena kemampuan dasar itu juga dihitung. Misalnya pengalaman kerjanya pernah  mengerjakan 20 miliar itu untuk pekerjaan 60 miliar bisa ,tapi kalau sampai 100 miliar itu tidak akan mampu. Tapi  di sini rata-rata kalau 20 miliar ada yang bisa mengerjakan," papar Asdar.

Karena ini adalah pekerjaan megaproyek skala nasiona,l Kadin berharap Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memiliki modal raksasa tidak perlu ikut lelang proyek yang kecil-kecil, sehingga perusahaan lokal bisa ikut menikmati efek positif perpindahan IKN.

"Selama itu perusahaan lokal mampu mengerjakan, kita mengutamakan pengusaha lokal. Artinya pengusaha itu bagaimana dia punya pengalaman, kemudian mampu mengerjakan dan ikuti prosedur yang ada, bersaing secara sehat. Maksud kita pekerjaan-pekerjaan kecil, BUMN tidak usah ikut lah. Biar kontraktor lokal menengah ke bawah yang bersaing. Banyak di IKN yang besar bisa dikerjakan. Misalnya 50 miliar ke bawah biarkan kontraktor lokal bersaing secara sehat," tandas Asdar. (bp-6/cal)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

BPJS Ketenagakerjaan Perkuat Kerja Sama dengan SRC

Jumat, 29 Maret 2024 | 14:49 WIB

Ekonomi Bulungan Tumbuh 4,60 Persen

Kamis, 28 Maret 2024 | 13:30 WIB
X