Bappenas Sudah Kantongi Nama Kepala Otorita IKN, Siapa...?

- Kamis, 15 April 2021 | 12:15 WIB
Suharso M
Suharso M

Ketika Rancangan Undang-Undang (RUU) IKN disahkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), maka Sepaku yang saat ini masih masuk dalam wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dan sebagian wilayah yang masih masuk wilayah Kutai Kartanegara (Kukar) akan memisahkan diri dari daerah induknya masing-masing dan bergabung menjadi satu wilayah badan otorita sendiri, yang tentunya akan memiliki kepala otorita sendiri pula.

Beberapa tahun belakangan berembus beberapa nama tokoh nasional yang digadang-gadang mengisi posisi strategis tersebut, di antaranya Bambang Brodjonegoro (Menteri Riset dan Teknologi), Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok (Komisaris Utama Pertamina), Tumiyana (Direktur Utama Wika), Abdullah Azwar Anas (mantan Bupati Banyuwangi).

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa mengaku sudah mengantongi nama calon kepala badan otorita tersebut, namun nama yang dia kantongi bukanlah dari empat nama yang disebutkan sebelumnya.

"Saya punya nama sendiri di luar nama-nama kandidat yang muncul sebelumnya, masih saya simpan di kantong. Nanti akan saya sampaikan nama ini ke Presiden," jelas Suharso di sela-sela kunjungannya ke lokasi titik nol IKN di Sepaku, beberapa hari lalu.

Suharso memiliki beberapa kriteri khusus bagi orang yang akan mengendalikan otoritas di IKN nantinya. Masalah manajerial dan mampu berkomunikasi dengan baik dengan seluruh orang yang berpartisipasi dengan pembangunan IKN menjadi pertimbangan. Bahkan Suharso akan memilih orang yang mampu menyapa bekantan, hewan khas Kalimantan Timur (Kaltim), sebagai gambaran bahwa IKN dibangun sebagai wilayah yang konservatif bagi lingkungan hidup.

"Persoalan manajerial mengerti substansinya apa yang dia buat, punya pengalaman yang luas, kemudian yang paling penting bisa berkomunikasi dengan siapapun yang berpartisipasi di dalam pembangunan ini. Kemudian dia bisa menyapa bekantan, dia bisa menyapa penduduk setempat," tutur Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu.

Calon kepala otorita ke depan diharapkan adalah orang-orang yang bisa merangkul seluruh elemen, dan kehadirannya  membuat nyaman, tidak membuat gaduh.

"Jadi bukan yang menimbulkan kegaduhan akibat kehadirannya, tetapi kehadirannya itu menyamankan orang. Bisa beralkulturasi dengan cultur setempat pokoknya orang yang seakan-akan tidak ada di dunia tetapi sangat komplet, saya kira ada orangnya. Kalau nama yang saya simpan ini diterima Presiden, baru saya mau bicara," tutupnya. (bp-6/cal)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Di Berau, Pakaian Adat Bakal Diwajibkan di Sekolah

Sabtu, 20 April 2024 | 17:45 WIB

Wartawan Senior Kubar Berpulang

Sabtu, 20 April 2024 | 17:10 WIB

“Kado” untuk Gubernur dan Wagub Mendatang

Sabtu, 20 April 2024 | 14:45 WIB

PKL Tunggu Renovasi Zonasi Lapak Pasar Pandansari

Sabtu, 20 April 2024 | 11:30 WIB

Kapolres PPU dan KPUD Bahas Persiapan Pilkada 2024

Sabtu, 20 April 2024 | 09:46 WIB
X