Memasuki tahun 2021, proyek pemindahan ibu kota negara (IKN) ke wilayah Kalimantan Timur yakni Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara kembali dilanjutkan. Tindaklanjut proyek bernilai ratusan triliun rupiah tersebut memberikan angin segar bagi para pelaku usaha di tengah situasi pandemi Covid-19 khusus di bidang usaha perhotelan.
Windy Asweni, (EAM) Eksekutif Asisten Manager Swiss Bel Balikpapan mengatakan, berdasarkan tingkat hunian atau okupansi di Hotel Swiss Bel Balikpapan sejak awal April sudah mengalami peningkatan hingga 75 persen.
Persentase tersebut naik dibandingkan tingkat hunian yang terjadi pada Maret 2021 lalu, yang hanya mencapai 60 persen. Kenaikan ini ditengarai sebagai dampak dari rencana pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur, khusus Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara yang kembali berjalan.
“Memang kalau kita lihat dari beberapa kunjungan yang ada itu memang tujuannya adalah IKN, dan tidak hanya itu beberapa project yang ada di wilayah Balikpapan juga sudah berjalan termasuk adalah dari tindak lanjut proyek perluasan kilang atau RDMP,” ujar Windy kepada wartawan dalam kegiatan buka puasa bersama Manajemen Kaltim Post dan KPFM, Kamis (15/4).
Peningkatan jumlah kunjungan ini juga didukung oleh tingkat kesadaran masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan, di tengah kebijakan Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro.
Dirinya berharap dengan adanya pertumbuhan ekonomi akan memberikan dampak yang cukup besar terhadap perekonomian khususnya di bidang perhotelan.
Namun ia berharap agar pemerintah dapat meningkatkan perhatian kepada para pekerja di bidang perhotelan, karena masih banyak yang belum diberikan vaksinasi Covid-19. Padahal para pekerja perhotelan ini adalah orang-orang yang bersentuhan langsung dengan banyak orang, sehingga berisiko lebih tinggi terpapar Covid-19. (MAULANA/KPFM)
