Aksi balap liar pada bulan suci Ramadan ini kembali marak di Kota Balikpapan. Para remaja yang dinilai haus akan sensasi itu, mulai memacu kendaraannya saat usai salat tarawih dan salat subuh. Dalam sepekan terakhir, jajaran Satlantas Polresta Balikpapan pun intens melakukan patroli untuk merespon adanya aksi kebut-kebutan tersebut. Hasilnya, sebanyak 21 kendaraan terjaring oleh petugas.
“Selama satu pekan ini kita sudah mengamankan sebanyak 21 unit kendaraan. Di antaranya, 20 kendaraan roda dua dan satu kendaraan roda empat,” kata Kasat Lantas Polresta Balikpapan Kompol Irawan Setyono, Senin (19/4) sore.
Puluhan kendaraan tersebut disita dari tiga lokasi berbeda yang dijadikan sirkuit dadakan oleh sekelompok remaja ini. Pertama di kawasan Melawai dua atau di Taman Tiga Generasi, Jalan Ruhui Rahayu, Balikpapan Selatan.
Di lokasi ini aksi yang dilakukan terbilang cukup nekat. Sebab, para remaja tersebut tidak menghiraukan portal yang telah dipasang oleh Dinas Perhubungan. Mereka tetap berupaya membuka portal tersebut untuk kemudian melakukan aksi balap liar. “Dari pantauan kami, anak-anak ini ada upaya untuk membuka portal itu dan akan terjadi aksi balapan liar. Sehingga kami langsung mengamankan termasuk satu unit kendaraan roda empat minggu kemarin,” ujar Irawan.
Lokasi berikutnya di kawasan Melawai Satu atau Lapangan Merdeka, Jalan Jenderal Sudirman dan kawasan Kebun Sayur, Balikpapan Barat. Sebagian besar yang terlibat dalam aksi balap liar di dua lokasi tersebut adalah anak-anak di bawah umur. “Pamitnya mungkin pagi hari pergi ke masjid dan lainnya, namun kita lihat sendiri ada rekaman bahwasanya anak-anak ini melakukan balapan liar. Makanya kita langsung amankan,” ungkapnya.
Irawan pun mengimbau kepada para orang tua untuk benar-benar memantau atau memperhatikan anaknya yang pada jam-jam rawan keluar rumah. “Yang kedua jangan memberikan kunci atau sepeda motor pada anak yang masih di bawah umur,” tuturnya. Untuk kendaraan yang telah diamankan, lanjut Irawan, akan ditahan di Polresta Balikpapan hingga usai Lebaran. “Kemudian kita juga beri sanksi kepada mereka, terutama pemilik kendaraan ini untuk efek jera,” ucapnya. (Fredy Janu/Kpfm)
