Dua orang tewas dan empat lainnya luka-luka dalam lima kasus kecelakaan lalu lintas di Kota Balikpapan yang terjadi sejak awal bulan suci Ramadan ini. Data tersebut disampaikan oleh Kasat Lantas Polresta Balikpapan Kompol Irawan Setyono saat diwawancarai awak media, Kamis (22/4).
“Ini selama kurang lebih satu minggu berjalannya bulan Ramadan. Terjadi lima kasus, dengan korban meninggal dunia dua orang, luka berat dua orang, luka ringan tiga orang, dan kerugian material sebanyak Rp 5.500.000,” kata Irawan. Merujuk pada data tersebut, statistik Satlantas Polresta Balikpapan menunjukkan angka kecelakaan meningkat selama bulan puasa.
“Trendnya terjadi kenaikan,” ungkapnya. Dari kasus-kasus tersebut, lanjut Irawan, waktu kejadian kecelakaan dominasi pada sore hari. Di mana ada indikasi bahwasanya pengendara cenderung tidak tertib karena mengejar waktu berbuka puasa.
“Ada indikasi seperti itu, sehingga kurangnya berkonsentrasi dalam berkendara,” tuturnya. Kemudian, untuk faktor lainnya jajaran Satlantas masih melakukan analisa. Di mana ada beberapa kejadian yang memang karena kelalaian dari pengendara sendiri atau pun pengendara yang lainnya. “Dampaknya terjadi kecelakaan yang cukup fatal,” ucapnya. Irawan pun mengimbau kepada masyarakat untuk bersama-sama menekan angka kecelakaan di Kota Balikpapan.
“Terutama kepada orang tua untuk tidak membiarkan anaknya berkendara jika belum cukup umur. Pagi hari umumnya terjadi kebut-kebutan anak di bawah umur yang mengendarai sepeda motor. Memang belum ada data kecelakaan, tapi bisa jadi potensi,” tandasnya. (Fredy Janu/Kpfm)
