Balikpapan Waspadai Masuknya Warga Negara India

- Senin, 26 April 2021 | 10:44 WIB
Calon penumpang di bandara SAMS Sepinggan, Balikpapan. Bandara menjadi salah satu pintu masuk yang dijaga ketat. ANGGI P/KP
Calon penumpang di bandara SAMS Sepinggan, Balikpapan. Bandara menjadi salah satu pintu masuk yang dijaga ketat. ANGGI P/KP

Publik Kaltim belakangan dikejutkan adanya WNA asal India yang masuk ke wilayah Kota Samarinda dan terkonfirmasi positif Covid-19. Namun, WNA tersebut ke kota Tepian -sebutan kota Samarinda- dipastikan bukan dari gelombang eksodus. Hanya melakukan proses bongkar muat di sebuah kapal batu bara.

Meski demikian, informasi adanya warga negara India yang terkonfimasi positif tersebut cukup mengagetkan. Sebab, saat ini India mengalami lonjakan kasus Covid-19 yang sangat tinggi dalam dua bulan terakhir. Terlebih, para ahli menyebutkan adanya mutasi ganda dari varian virus corona B.1.617 yang menyebabkan penularan Covid-19 di India lebih cepat terjadi.

Kondisi tersebut langsung disikapi serius oleh pemerintah pusat yang secara resmi menerbitkan kebijakan menolak sementara waktu para pelaku perjalanan dari India mulai Sabtu, 24 April 2021. Untuk mendukung kebijakan tersebut, Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi meminta bandara dan juga pelabuhan di Kota Balikpapan agar memperketat penjagaan.

Utamanya adalah di pelabuhan. Sebab kasus WNA India yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Samarinda masuk melalui jalur laut. “Kalau bandara saya kira sudah ketat, yang masuk dari mana saja pasti melalui tracking yang ketat. Yang harus diwaspadai mungkin kapal, karena kasus di Samarinda itu masuk lewat kapal batu bara,” kata Rizal, Sabtu (24/4) kemarin di BSCC Dome Balikpapan.

Kepala Dinas Kesehatan Balikpapan Andi Sri Juliarty menambahkan, saat ini Dinas Kesehatan Provinsi serta kabupaten/kota diminta membantu Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) mengawasi bandara dan pelabuhan. “Tadi ada zoom meeting langsung dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terkait kasus di Samarinda. Instruksinya, dinas kesehatan diwajibkan membantu KKP yang sedang meningkatkan penjagaannya,” ungkap Andi Sri Juliarty.

Bantuan yang dimaksud, lanjut wanita yang akrab disapa Dio itu, misalnya puskesmas yang ada di sekitar bandara atau pelabuhan bersedia jika diminta melakukan tracking terhadap penumpang yang baru saja tiba. “Jika diminta tenaga kesehatan di puskesmas wajib ikut membantu,” tuturnya. Selain itu, dinas kesehatan juga diminta mengedukasi serta sosialisai kepada masyarakat tentang pencegahan kasus.

“Juga diminta tingkatkan kewaspadaan tenaga kesehatan mengenai kasus WNA India ini. Terutama agar meningkatkan penggunaan alat pelindung diri (APD),” ucapnya.

Terkait kasus di Kota Samarinda, Jubir Satgas Covid-19 Balikpapan itu menyebut jika pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan. Apakah varian baru atau tidak. “Kami masih menunggu hasil pemeriksaan. Mudahan hanya Covid seperti biasa, buka varian yang baru,” tandasnya. (Fredy Janu/Kpfm)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X