Masyarakat Kota Balikpapan diharapkan untuk tetap mematuhi protokol kesehatan. Sebab, penyebaran kasus Covid-19 hingga kini masih terjadi. Pada Sabtu (24/4) , Satgas Penanganan Covid-19 Balikpapan mengumumkan penambahan sebanyak 43 kasus positif baru. Kemudian 35 orang dinyatakan sembuh dan tidak ada kasus meninggal dunia.
Data harian tersebut diumumkan oleh Ketua Satgas Covid-19 Balikpapan Rizal Effendi saat konferensi pers penyampaian update kasus di BSCC Dome Balikpapan. Dari penambahan kasus itu, Rizal menyebut jika ada beberapa hal yang perlu dicermati. Salah satunya lebih dari 50 persen yang positif merupakan usia muda, 10 hingga 35 tahun.
“Berarti ini usia muda yang banyak terkonfirmasi positif. Tentu harus diwaspadai kelonggaran yang terjadi di malam hari,” kata Rizal kepada awak media. Kasus usia muda ini, lanjut Wali Kota Balikpapan itu, mayoritas merupakan cluster keluarga hasil perluasan tracking yang dilakukan tenaga kesehatan.
“Karena kami melakukan tracking pada keluarga. Mungkin ada kebocoran dalam penerapan protokol kesehatan di keluarga. Bisa jadi saat buka puasa atau kegiatan lainnya,” ujarnya. Rizal meminta masyarakat meningkatkan kehati-hatian. Sebab dari usia muda yang terkonfirmasi positif tiga di antaranya berstatus pelajar. “Ada pelajar tiga kasus yang terkonfirmasi positif, padahal belum ada sekolah tatap muka,” ungkapnya.
Tak hanya itu, pedagang pasar hingga ibu rumah tangga juga ikut menyumbang kasus. “Cukup tinggi ibu rumah tangga, ada delapan kasus. Jadi perlu hati-hati,” ucapnya. Melihat kasus yang masih terjadi dan belum benar-benar melandai, maka Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro akan kembali berlanjut untuk jilid lima.
“Kita perpanjang lagi dua pekan. Sebagian besar isinya tidak ada perbedaan dengan PPKM sebelumnya. Lebih rincinya akan kita sampaikan,” tandasnya. (Fredy Janu/Kpfm)
