Bupati AGM Tegur Kontraktor Bendungan Sepaku

- Senin, 26 April 2021 | 11:22 WIB
TINJAU PROYEK BENDUNGAN: Bupati PPU Abdul Gafur Mas’ud (kanan) melihat peta Bendungan Sepaku bersama Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor. AGM menegur kontraktor bendungan itu di depan Menteri PPN/Kepala Bappenas, karena menilai kontraktor tidak penuhi beberapa perizinan,
TINJAU PROYEK BENDUNGAN: Bupati PPU Abdul Gafur Mas’ud (kanan) melihat peta Bendungan Sepaku bersama Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor. AGM menegur kontraktor bendungan itu di depan Menteri PPN/Kepala Bappenas, karena menilai kontraktor tidak penuhi beberapa perizinan,

Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Abdul Gafur Mas'ud (AGM) menyayangkan sikap yang diambil oleh Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), yang dinilai tidak melakukan koordinasi dan tidak melakukan prosedur yang semestinya dalam proses pembangunan Bendungan Sepaku, Semoi.

Tidak tanggung-tanggung, AGM memberikan teguran langsung itu di hadapan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Manoarfa yang sedang melakukan peninjauan di lokasi tersebut, Kamis (22/4).

"Saya sudah menegur secara langsung tadi ya, walaupun ada Pak Menteri, jangan pikir saya tidak berani tegur. Namanya prosedur sangat penting," tegas AGM.

Masih menurut AGM, pembangunan skala besar dan penting sekelas proyek Bendungan Sepaku Semoi yang nantinya menjadi salah satu unsur penting dalam pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) seharusnya dilakukan dengan prosedur dan koordinasi yang baik. Pasalnya, ada beberapa perizinan yang perlu dilengkapi agar proyek tersebut tidak mengalami masalah di waktu mendatang.

"Kalau menurut saya bendungan belum ada progres, saya sendiri baru tahu, bapak gubernur juga baru tahu. Maksud saya begini, seharusnya pembangunan itu harus ada pelaporan lebih jelas, supaya kita juga bisa mengawal. Jadi pemerintah daerah ingin mengeluarkan izin lingkungan hidup, izin prinsip, dan lain-lain," papar AGM.

Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa ada beberapa lokasi di PPU yang menjadi titik banjir jika hujan turun. Salah satunya adalah di Desa Bukit Subur yang acap kali mengalami banjir.

"Dimana tempat air maka di situ kita bangun intake. Di daerah Bukit Subur itu juga dibikin bendungan agar tidak ada lagi masalah tentang banjir. Apalagi kalau musim penghujan, kan kita tahu di Bukit Subur itu kan tiap lima tahun sekali terjadi banjir susulan. Ini yang diantisipasi sebelum adanya pembangunan IKN tersebut," pungkasnya. (bp-6/cal)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Safari Ramadan Kukar, Serahkan Manfaat JKM

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:29 WIB
X