Meninggalnya 2 warga Penajam Paser Utara (PPU) yang terkonfirmasi positif Covid-19 pada Minggu (2/5) lalu, membuat Wakil Bupati PPU H.Hamdam berduka dan prihatin. Menurutnya, itu adalah hal yang tidak dia harapkan terjadi di PPU. Hamdam juga memperkuat larangan mudik yang diterapkan oleh pemerintah pusat, sebagai bentuk menekan angka perkembangan Covid-19.
“Sungguh kejadian yang tidak kita harapkan sebetulnya, namun faktanya sampai sekarang masih tetap ada warga kita yang meninggal akibat terpapar Covid-19. Jadi ada benarnya kalau pemerintah mengambil langkah tegas untuk memberlakukan larangan mudik,” ucap Hamdam yang ditemui di ruang kerjanya kemarin.
Meski demikian, wabup juga menerangkan bahwa sebenarnya saat ini tren Covid di PPU cenderung turun. Dari 4 kecamatan yang ada di PPU yaitu Penajam, Waru, Babulu, dan Sepaku. Hanya Kecamatan Sepaku saja yang masih masuk dalam zona orange.
“Tapi kita di PPU ada tren penurunan yang lumayan, karena sekarang dari empat kecamatan, tinggal Penajam saja yang zona orange,” ungkapnya. Hamdam juga mengimbau kepada masyarakat untuk mengurangi kegiatan yang mengumpulkan massa banyak. Dan jika memang harus terlaksana, penerapan protokol Kesehatan (prokes) harus tetap dijalankan dengan ketat.
“Ya, yang paling kita harapkan itu masyarakat harus betul-betul menyadarilah, di bulan Ramadan ini harus tetap mengurangi kegiatan-kegiatan yang mengumpulkan massa banyak. Kalau itu pun kegiatan tidak bisa dihindari, harus tetap mengikuti protokol kesehatan jaga jarak, cuci tangan, pakai masker, termasuk menyiapkan fasilitas-fasilitas APD lainnya,” pungkas Hamdam. (bp-6/cal)