Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) membuat sebuah terobosan dalam mengatasi besarnya volume sampah yang masuk ke tempat pembuangan akhir (TPA). Melalui program layanan sampah mobile, DLH melakukan penjemputan sampah di PPU. Namun tidak semua sampah yang bisa mendapatkan layanan sampah mobile ini, melainkan hanya sampah yang bernilai ekonomis saja.
"Layanan sampah mobile itu adalah layanan menjemput sampah-sampah di unit bank sampah. Sampah-sampah bernilai ekonomis itulah yang dilayani, karena kita ada beberapa bank sampah yang kita layani," jelas Kepala DLH PPU, Tita Deritayati,S.Sos, MM.
Saat ini DLH PPU membina lebih dari 40 unit bank sampah yang aktif, yang bekerjasama dengan beberapa kelurahan dan desa yang ada si PPU. Syarat bagi desa atau kelurahan yang ingin berpartisipasi dalam kegiatan ini adalah minimal mempunyai dua unit bank sampah di wilayahnya.
"Layanan bank sampah di PPU yang aktif sekira 40 unit. Kita bekerjasama dengan beberapa kelurahan untuk membentuk bank sampah. Syaratnya satu desa atau kelurahan minimal memiliki dua bank sampah yang dibentuk. Jenis sampah yang diambil adalah sampah plastik, kardus, koran, botol-botol, ada beberapa jenis lah. Pokoknya sampah yang bernilai ekonomis," jelas Tita.
Tita mengakui bahwa kegiatan ini efisien dalam mengurangi volume sampah yang masuk ke TPA, karena sampah-sampah tersebut dipilah. Yang bernilai ekonomis akan masuk ke bank sampah, sedangkan yang tidak bernilai ekonomis akan dibuang ke TPA.
"Efisien, karena adanya bank-bank sampah ini mengurangi volume sampah yang masuk ke TPA. Karena sampah yang bernilai ekonomis sudah dipilah dari sumbernya. Sampah yang bernilai ekonomis akan disimpan di bank sampah unit atau induk guna pakai di bawah Dinas Lingkungan Hidup. Sedangkan sampah yang residu dibawa ke TPA," tutur Tita. (bp-6/cal)