Kejutan..!! Tak Jauh dari Titik 0 IKN, Ditemukan Peradaban Puluhan Ribu Tahun Silam

- Senin, 31 Mei 2021 | 10:33 WIB
Peneliti di gua yang tak jauh dari titik 0 IKN. Ditemukan sejumlah bukti adanya peradaban tua puluhan ribu tahun di dalam gua.
Peneliti di gua yang tak jauh dari titik 0 IKN. Ditemukan sejumlah bukti adanya peradaban tua puluhan ribu tahun di dalam gua.

Selama sepekan Pusat Penelitian Arkeologi Nasional melakukan penelitian di wilayah Ibu Kota Negara (IKN) yang baru di Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara (PPU). Hasilnya, tim peneliti menemukan sejumlah fakta sejarah. Salah satunya temuan gua yang dihuni manusia sejak puluhan ribu tahun silam. Letaknya tak jauh dari titik nol IKN.

“Kita temukan gua hunian di gua panglima Kecamatan Sepaku. Menurut tim kita, jarak lurusnya itu hanya sekitar lima kilometer dari titik nol. Artinya itu masuk di zona inti dari IKN itu sendiri,” kata Ketua Tim Peneliti Prof Harry Truman Simanjuntak saat ditemui di Gran Sinyur Hotel, Sabtu (29/5) malam. Gua tersebut di pegunungan karst.

Aksesnya sangat sulit dijangkau karena berada di hutan lebat. Dari temuan itu, dipastikan ada peradaban kehidupan manusia sejak ribuan tahun lalu di sekitar lokasi IKN. “Temuan kita mengatakan manusia sudah menghuni di sana. Dibandingkan data-data regional paling tidak sejak ribuan tahun yang lalu. Saya berani mengatakan itu. Jadi wilayah IKN itu sudah punya sejarah yang panjang,” ujarnya.

Itu dibuktikan dengan ditemukannya sisa peralatan-peralatan yang digunakan manusia saat itu. Ada yang terbuat dari batu, tulang hingga cangkang kerang. “Temuannya sangat lengkap artefak atau sisa peralatan. Sisa peralatan itu ada dari batu hingga tulang. Ada juga cangkang kerang. Padahal bukan dekat laut, tapi leluhur kita mampu dengan kemampuan menjelajah wilayah itu sampai kepinggiran pantai,” ungkapnya.

Tim juga menemukan fragmen-fragmen tulang. Meskipun belum secara lengkap. Karena itu masih perlu penelitian lebih jauh. Itu menguatkan fakta bahwa ada aktivitas manusia yang dilakukan dalam gua itu. “Termasuk sisa-sisa pembakaran, yang digunakan untuk memasak atau untuk menghangatkan tubuh,” tuturnya.

Tidaknya itu, dalam penelitian ini tim juga menemukan jejak pusat industri peleburan logam. Jaraknya sekitar 10 kilometer dari Sepaku, tepatnya di Maridan, Kecamatan Sepaku, Kabupaten PPU. “Kelihatannya di situ pusat industri karena sebarannya sangat luas, mulai dari tepi pantai. Kita temukan ada kerak-kerak besi, lelehan besi, dan alat untuk melebur seperti pembakaran,” sebutnya.

Namun belum diketahui sejak kapan industri itu mulai berkembang. Perlu penelitian lebih mendalam. “Terlepas dari itu, kita bisa mengatakan bahwa wilayah yang akan dijadikan IKN dulunya semacam pusat perkembangan logam. Paling tidak untuk lokal,” ucapnya.

Diketahui, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peninggalan budaya penting di lokasi calon Ibu Kota Negara dan sekitarnya. Menurut Prof Harry Truman Simanjuntak, membangun sebuah ibu kota negara pasti membawa banyak perubahan. Prinsipnya, jangan sampai ada efek merusak. “Jadi, tidak serta-merta menghilangkan aset yang ada di wilayah itu, tetapi justru menggali dan mengembangkan menjadi bagian pengembangan ibu kota negara. Hasil penelitian ini akan menjadi catatan dan rekomendasi untuk pemerintah dalam pembangunan IKN,” tandasnya. (Fredy Janu/Kpfm)

 

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X