Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Balikpapan akan dimulai 12 Juli 2021. Sebab proses vaksinasi untuk guru dan tenaga pendidik akan rampung 100 persen pada Juni 2021.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Balikpapan, Muhaimin mengatakan, proses vaksinasi sampai dengan kemarin sudah mencapai 98 persen atau 9.589 guru telah divaksin Covid-19. Dari 10.232 guru dan tenaga kependidikan itu yang sudah divaksin 9.589 atau 98 persen sisanya 643 itu akan divaksin pekan depan.
Dia menjelaskan, saat ini pihaknya sedang melakukan monitoring penerapan protokol kesehatan (prokes) di setiap sekolah. Dimana hal ini sebagai langkah menuju tahun ajaran baru 12 Juli 202, sehingga sekolah benar-benar siap untuk melaksanakan PTM.
"Kalau kondisi sekarang kita sudah aman sudah selesai. Artinya prokes di sekolah sudah siap. Kemudian sudah ada guru dan tenaga kependidikan sudah melakukan vaksinasi," ujar Muhaimin kepada Balikpapan Pos, Jumat (4/6).
Ia juga mengungkapkan, bahwa pasca pembelajaran daring dan luring bulan lalu, semua berjalan lancar dan tidak ada kendala apapun di lapangan. Lalu instruksi dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) agar setiap daerah melaksanakan PTM di bulan Juli nanti dapat direalisasikan sesuai rencana.
“Sekarang tergantung situasi dan perkembangan Covid-19. Kalau Covid-19 tetap melandai seperti saat ini, kemudian hasil kemarin kita melaksanakan uji coba pada saat ujian itu tidak ada masalah Insyaallah kita siap menggelar PTM,” kata Muhaimin.
Dirinya menambahkan, PTM di sekolah Juli nanti, tetap pula menyerahkan keputusan itu kepada orang tua murid. Apakah akan mengikuti daring atau mekanisme melalui luring. Orang tua didik akan diberi pilihan melaui quisioner dan keputusannya tetap dari wali murid.
"Bagi orang tua yang masih belum yakin, masih ragu dengan tatap muka dia boleh memilih daring dan itu harus difasilitasi oleh sekolah," kata dia.
Muhaimin menilai, mekanisme yang dilakukan saat dibukanya tahun ajaran baru untuk PTM kegiatan dibagi dengan cara masuk sekolah secara bergantian. Ruang kelas hanya menampung 50 persen dari jumlah siswanya. Begitu pula pembagian antara daring dan luring.
"Semisal, kelas 1 sampai kelas 3 SD belajar daring mulai hari senin sampai rabu. Selanjutnya kamis hingga sabtu mereka luring. Gantian kelas 4, 5, 6 seperti itu juga. Jadi supaya kondisi sekolah benar-benar dimaksimalkan 50 persen," pungkasnya. (bp-7/vie)
