Meski masih dalam situasi pandemi Covid-19, Pemerintah Kota Balikpapan berencana menaikkan target Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Balikpapan menjadi Rp 750 miliar pada tahun 2022. Angka tersebut menaikan target PAD di tahun 2021 ini, yang ditetapkan sebesar Rp 692 miliar.
“Rencananya target PAD naik jadi Rp 750 miliar pada tahun 2022. Sebenarnya ini baru rancangan,” kata Kepala Badan Pengelola Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (BPPRD) Kota Balikpapan Haemusri kepada wartawan, Jumat (18/6).
Menurut Haemusri, untuk memenuhi rencana target tersebut di tengah keterbatasan akibat pandemi Covid-19, pihaknya berencana akan lebih memaksimalkan pemasukan dari beberapa sektor lainnya seperti PBB (Pajak Bumi dan Bangunan) dan BPHTB (Bea Perolehan Hak Tanah dan Bangunan). “Sebenarnya di masa pandemi ini keterbatasan kita ada pada sektor jasa, tapi saya menggunakan sumber daya yang ada bersama teman-teman yang ada untuk mengoptimalkan sektor-sektor yang lain, kita mengupayakan dari PBB, BPHTB,” jelasnya.
Menurutnya, untuk memenuhi target tersebut kita mengharapkan bahwa ada kolaborasi antar OPD (Organisasi Perangkat Daerah) untuk memaksimalkan pendapatan.
“Karena kita ini bergerak di sektor jasa, yang terpenting adalah penguatan pada melakukan pada di sektor hulu karena memang Dispenda ini sebenarnya berada pada sektor hilir, OPD itu harus berkolaborasi di antaranya dengan KONI untuk menggelar acara atau kegiatan yang berkelas internasional itu akan memberikan multiplier effect yang cukup besar terhadap pendapatan kota Balikpapan di antaranya hotel restoran dan tempat hiburan,” pungkasnya.
Ia menambahkan, untuk tahun 2021 ini pada triwulan kedua, penerimaan kita itu dari pajak daerah sudah mencapai Rp 191 miliar. Jumlah tersebut meliputi 48 persen dari target Rp512 miliar untuk penerimaan pajak daerah pada tahun 2021. Sedangkan untuk retribusi daerah itu sebesar Rp 63 miliar pada tahun 2021 ini. (MAULANA/KPFM)
