Calon pengganti almarhum Thohari Aziz sebagai Wakil Wali (Wawali) Kota Balikpapan untuk mendampingi Rahmad Mas’ud sampai saat ini belum diketahui.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Balikpapan, Noor Thoha, mengatakan, untuk mekanisme pengganti Wawali terpilih almarhum Thohari Aziz bisa dilakukan sebelum atau sesudah pelantikan, aturannya setiap partai politik pengusung mengusulkan dua nama ke DPRD Kota Balikpapan. Parpol pengusung tersebut Yakni, Partai Golkar, PDIP Perjuangan, Partai Gerindra, PKS, Partai Demokrat, PPP, PKB, dan Perindo.
Ia menjelaskan, nantinya DPRD Balikpapan akan melakukan verifikasi dan melakukan pemerikasaan administrasi dan seleksi terhadap calon wawali yang diusung setelah mengerucut dua nama. Setelah itu, DPRD Kota Balikpapan akan melakukan pemilihan terhadap dua nama tersebut.
"Pemilihan bisa dilakukan secara aklamasi dan one man one vote untuk memilih satu nama. Begitu proses dan mekanisme normatifnya yang tertera di Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016," ujar Noor Thoha kepada Balikpapan Pos, Jumat (18/6).
Lanjut Thoha, terkait bagaimana proses partai politik mengusulkan, itu murni internal partai - partai pengusung. Sehingga semua partai pengusung boleh mengusulkan nama. Karena itu, mekanisme otoritas dari partai politik di internal koalisinya.
Dia mengatakan, semua partai pengusung boleh mengusulkan nama calon wawali, nanti akan digodok bersama partai koalisi, sehingga meninggalkan dua nama yang akan dibawah ke DPRD Balikpapan.
"Dari kedua nama itu akan dipilih satu nama. Maka nama itulah yang nantinya menjadi calon wawali Balikpapan," akunya.
Sekadar diketahui sebanyak 11 nama telah muncul sebagai calon wawali pendamping Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud.
Untuk Partai Gerindra, Ketua DPC Gerindra Balikpapan Muhammad Taqwa menegaskan, merekomendasikan satu nama sebagai calon wawali pendamping Rahmad Mas’ud yakni Wakil Ketua DPRD Sabaruddin Panrecalle.
Sementara politikus PKB Taufik Qul Rahman mengusulkan dua nama calon wawali yakni Ketua DPRD Balikpapan H Abdulloh dan Sekda Balikpapan Sayid MN Fadli.
PPP diperkirakan mengusung Ketua DPC PPP Balikpapan Jumiati dan Hj Kasriyah untuk mendampingi Rahmad Mas’ud. Partai Demokrat masih malu-malu. Sebab Sekretaris DPC Demokrat Balikpapan Abdul Salam beberapa waktu lalu belum menyatakan secara lugas siapa yang akan mendampingi Rahmad Mas’ud. Tapi sebelum Pilkada 2020 lalu, DPC Demokrat Balikpapan mendorong anggota DPRD Balikpapan Ali Munsjir Halim sebagai calon Wawali. Sedangkan PDI Perjuangan diperkirakan mendorong dua calon yakni istri almarhum Thohari Aziz Risti Utami Dewi dan anggota DPRD Kaltim H Baba. Untuk Golkar sendiri belum ada konfirmasi lebih lanjut. Tapi saat penjaringan calon kepala daerah beberapa waktu lalu ada beberapa tokoh yang mendaftar sebagai calon wawali di Partai Golkar diantaranya, Abdulloh, Syukri Wahid, Ustaz Rosyidi dan Sayid MN Fadli. Sedangkan Perindo kemungkinan mengusung Ketua DPC Perindo Balikpapan Donny Rempas.
Lalu bagaimana dengan PKS? Ketua DPD PKS Kota Balikpapan, Sonhaji mengatakan, untuk pengganti calon Wawali Balikpapan pengganti almarhum Thohari Aziz, PKS selalu berkomunikasi dengan partai koalisi, dimana delapan partai koalisi memiliki hak yang sama. Sehingga semua partai pengusung dapat mengajukan nama calon wawali.
Dirinya menambahkan, tinggal bagaimana mencari kesamaan antara Wali Kota dan Wawali agar bisa bersinergi, karena biar bagaimanapun juga kita mengedepankan supaya Wali Kota dan Wawali dapat melangkah bersama.
"Sesungguhnya Surat Keputusan (SK) dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) belum berubah untuk Pilkada Kota Balikpapan, dari penjaringan DPP melalui DPW SK itu memiliki dua nama. Yakni saya (Sonhaji) dan Fahrul Rozi, sampai sekarang SK tersebut belum dicabut, meskipun digunakan pada waktu Pilkada," pungkasnya. (bp-7/vie)
