Pekerja Proyek Perluasan Kilang Banyak Terpapar Covid-19, Wali Kota Panggil Pertamina

- Rabu, 23 Juni 2021 | 10:44 WIB
Rahmad Mas'ud
Rahmad Mas'ud

Pemerintah Kota Balikpapan memanggil pimpinan Pertamina dan RDMP terkait peningkatan jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Balikpapan. Peningkatan jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Balikpapan itu ditengarai paling banyak berasal dari para pekerja yang ada di proyek perluasan kilang Pertamina.

“Tadi sudah panggil baik pihak pimpinan Pertamina ataupun RDMP, artinya mereka harus benar-benar fokus terhadap karyawan dan subkontraktornya untuk bisa mendata pekerja-pekerjanya, termasuk messnya dimana?” kata Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud selaku Ketua Satuan Tugas Covid-19 Kota Balikpapan kepada wartawan, Selasa (22/6).

Menurutnya, saat ini ada dua Kelurahan di Kota Balikpapan yang menjadi perhatian utama dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19, yakni Kelurahan Graha Indah dan Batu Ampar. Di kedua kelurahan tersebut ditengarai banyak dijadikan lokasi mess karyawan proyek RDMP yang berasal dari luar Kota Balikpapan.

Hal ini ditengarai menjadi salah satu penyebab utama tingginya penyebaran kasus terkonfirmasi positif Covid-19 cenderung wilayah Balikpapan Utara. “Memang ini yang menjadi perhatian khususnya untuk kelurahan Batu Ampar dan Graha di Kecamatan Balikpapan Utara, karena trennya mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Dan memang Balikpapan Utara ini adalah daerah yang memiliki tingkat potensi penyebaran Covid-19 yang paling tinggi karena di wilayah ini banyak menjadi lokasi mess para pekerja RDMP. Hal inilah yang menyumbang terbesar penambahan jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19,” ungkapnya.

Ia menjelaskan, pihaknya telah meminta kepada pihak Pertamina maupun RDMP agar mendata karyawan hingga ke sub kontraktornya, termasuk lokasi mess bagi karyawan dari luar daerah. Hal ini dilakukan untuk memudahkan ketika harus melakukan tracking dan tracing kepada karyawan yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Namun apabila hal ini juga tidak diindahkan, pihaknya sudah sepakat akan ada sanksi tegas yang akan diberikan kepada perusahaan maupun pekerja itu sendiri. “Yang terjeleknya adalah kita akan menjual kepada pak Menteri tembusan kepada bapak Presiden. Apabila ini juga tidak diindahkan, terpaksa kita meminta untuk me-lockdown terlebih dahulu segala kegiatan di RDMP di Kota Balikpapan,” tegasnya.

Selain itu, Ia menuturkan pdirinya juga telah menyampaikan kepada masing-masing lurah dan camat agar berupaya maksimal memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di wilayahnya. Ke depannya, apabila trend perkembangan kasus Covid-19 terus meningkat maka tidak menutup kemungkinan akan ada beberapa RT yang dilockdown. (MAULANA/KPFM)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X